TNI Bantu Evakuasi Korban Banjir di Semarang
Merdeka.com - TNI AD melalui Bekangdam IV/Diponegoro telah mengerahkan sebanyak enam unit perahu karet jenis Landing Craft Rubber (LCR) dan menggelar dapur lapangan. Hal ini dilakukan untuk membantu penanganan banjir di Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan, enam unit perahu karet yang dikerahkan itu untuk membantu evakuasi warga.
"Enam unit LCR yang dikerahkan tersebut untuk membantu evakuasi masyarakat yang terdampak banjir, dan tidak terjangkau oleh kendaraan karena tingginya banjir ke tempat-tempat pengungsian," katanya dalam keterangannya, Senin (2/1).
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Apa yang dilakukan Polisi saat banjir? Satlantas Polres Rohil terpaksa melakukan buka tutup arus lalu lintas agar kendaraan berjalan lancar.
-
Apa saja kereta api yang terdampak banjir di Semarang? Empat perjalanan kereta api relasi Stasiun Solobalapan di Solo, Jawa Tengah, batal akibat banjir yang menggenangi sejumlah titik di Semarang.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
Selain itu, perahu karet milik TNI AD yang dikerahkan ini juga untuk membantu mendistribusikan makanan berupa nasi bungkus yang diproduksi di dapur lapangan yang digelar di Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang.
"Dari dapur lapangan Bekangdam IV/Diponegoro ini, 2.000-4.000 nasi bungkus bisa diproduksi dalam satu kali memasak, dan untuk penanganan banjir ini dilaksanakan produksi tiga kali sehari," ujarnya.
"Sampai saat ini, personel TNI AD bersama pemerintah daerah dan instansi terkait masih bahu-membahu membantu masyarakat yang masih terdampak banjir di sejumlah wilayah Kota Semarang," pungkas Hamim.
Diketahui, Bencana banjir merendam sejumlah titik di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12). Seperti terpantau di lokasi, air menggenang cukup tinggi hingga jalanan terlihat seperti sungai. Hujan sendiri disebut menjadi penyebab setelah turun selama 8 jam.
Beberapa akun media sosial memuat kondisi banjir di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu. Banyak kendaraan yang mengalami mogok, karena memaksa melintasi genangan air di sana. Menurut petugas di lapangan, ketinggian air banjir mencapai hingga 50 CM.
Sejumlah petugas pun turut disiagakan di lokasi, guna membantu pengendara yang terjebak di titik banjir. Berikut sejumlah faktanya.
Banjir yang cukup dalam itu diperkirakan terjadi akibat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir di Kota Semarang. Menurut keterangan di lokasi, hujan terakhir terjadi sejak Jumat (30/12) sore dan masih berlangsung hingga Sabtu (31/12) pagi.
Kondisi ini sudah terjadi selama kurang lebih delapan jam, hingga menimbulkan genangan di banyak lokasi wilayah Kota Semarang, seperti Simpang Lima, Tlogosari, serta kawasan Pantura Semarang di wilayah Kecamatan Tugu.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir Kendari, Puluhan Warga Dievakuasi dan 1 Anggota TNI Meninggal Tersengat Listrik
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaHelikopter Carakal H-225M TNI AU terus bekerja untuk melakukan evakuasi warga yang berada di desa terisolir
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.687 warga atau 600 KK di Perumahan Garden City, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang terdampak banjir.
Baca Selengkapnya