Tradisi unik warga Bali tentukan nama bayi di acara tiga bulanan
Merdeka.com - Umat Hindu di Bali memiliki cara khusus dalam proses pemberian nama bayi. Warga umumnya memberikan nama ketika bayi berumur tiga bulan berdasarkan tanggalan Bali, hitung-hitungan ini sama dengan usia bayi yang sudah mencapai 105 hari.
Saat itu, si bayi didaftarkan secara sekala dan niskala. Pada upacara ini, si jabang bayi baru ditetapkan nama yang disiarkan kepada warga, keluarga dan leluhur.
"Ya didaftarkan secara adat juga kedinasan dan didaftarkan ke alam leluhur, dengan semua sarana upacara yang dihaturkan," kata Jero Mangku Desa Baleagung Kecamatan Sukasada di Buleleng, Bali, Selasa (11/8).
-
Dimana nama-nama bayi ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (1/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Bagaimana cara menjaga identitas budaya Jawa melalui nama bayi? Memberikan nama bayi perempuan Jawa kepada anak adalah salah satu cara yang efektif untuk menjaga identitas bangsa.
-
Apa saja benda-benda unik di makam bayi? Situs tersebut mengandung lebih dari 60 manik-manik kerang yang berlubang, empat liontin, dan bahkan satu cakar burung hantu elang yang ditemukan berdekatan dengan sisa-sisa tulang manusia.
-
Siapa yang memberikan nama bayi? Memberikan nama kepada si kecil tentu akan diselipkan doa dari orang tua.
-
Apa nama bayi Tengku Dewi Putri? Melalui postingan ini, Andrew menuliskan caption yang berbunyi, 'Hey Baby Luv. Zeya Savannah Luv.''
-
Siapa yang biasanya memakai nama bayi Sansekerta? Nama bayi Sansekerta bisa dijadikan referensi yang baik untuk orangtua yang mempunyai buah hati berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Pada upacara ini, puluhan warga menyaksikan si anak setelah 105 hari lamanya dipingit (tidak boleh bepergian atau keluar rumah). Setelah upacara, si jabang bayi akan dimasukkan ke dalam pura keluarga, dilanjut ke pura desa dan pura kayangan.
"Untuk awal sehabis upacara di rumah, si jabang bayi yang diupacari menghadap atau datang ke pura keluarga (merajan) pura di banjar (Paruman) dan pura desa. Tujuannya menghadirkan bahwa generasi baru telah resmi berhak hidup di muka bumi ini," jelasnya.
Lanjutnya, bahwa saat upacara ini juga warga baru mengetahui siapa nama anak tersebut. "Bisa dikatakan cap stempel untuk nama anak, ya saat dia berumur tiga bulan tanggalan Bali," imbuhnya.
Prosesi ini dapat dilihat saat upacara tiga bulanan putri pertama dari pasangan Kadek Agus dan Wiwin. Putri pertamanya ini diberi nama Ni Putu Manik Sky Jingga.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarkat Betawi benar-benar sangat memperhatikan perihal nama. Mereka tak ingin nama tersebut sekedar bagus, namun juga mudah dikenal.
Baca SelengkapnyaTri Suaka dan Nabila Maharani sedang menikmati peran baru mereka sebagai orang tua.
Baca SelengkapnyaPutri Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang baru saja lahir memiliki nama Jawa yang unik & arti yang mendalam. Ternyata ini cara orang Jawa memberi nama anak.
Baca SelengkapnyaTradisi ini diharapkan dapat membantu anak untuk mengatasi kesulitan dalam hidupnya, terhindar dari rintangan, dapat mandiri dan tanggung jawab.
Baca SelengkapnyaDoa tedak siten bahasa Arab, Latin serta artinya ini dapat Anda amalkan.
Baca SelengkapnyaAda makna luhur dari tradisi Mudun Lemah di Cirebon
Baca SelengkapnyaMeskipun adat dan ritualnya berbeda di setiap negara, tujuannya tetap satu: menjaga keselamatan ibu dan bayi, serta memastikan kelahirannya dengan lancar.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan nama bayi laki-laki Jawa kuno berawalan dari huruf A-Z.
Baca SelengkapnyaPilih rangkaian nama dari bahasa Sansekerta untuk buah hati Anda.
Baca SelengkapnyaKetika memasukki bulan keempat sebagian masyarakat biasanya akan membuat syukuran dengan membaca doa selamatan.
Baca SelengkapnyaDalam tradisi lokal masyarakat Batak, terdapat upacara khusus untuk orang tua sebagai bentuk penghormatan dan balas budi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bogor blusukan bertemu warga baru melahirkan dan dibuat salah fokus dengan nama si bayi.
Baca Selengkapnya