Tragis, mau pre-wedding ke Yogyakarta Wiwit tewas diduga dibunuh
Merdeka.com - Nasib tragis menimpa Chatarina Wiedyawati (30) atau biasa disapa dengan Wiwit, warga Gereja Atas, Talang Jawa, Tanjung Enim, Muara Enim, Palembang, Sumatera Selatan. Wiwit ditemukan tewas di Jalan Sungai Sedapat, Sukarami, Palembang pada Jumat (11/5) yang lalu.
Wiwit sebelumnya berpamitan akan ke Yogyakarta untuk melakukan pemotretan pre-wedding bersama calon suaminya, Martinus Asworo (33). Sempat tak diketahui identitasnya, jenazah Wiwit baru teridentifikasi setelah pihak keluarga mengecek jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
Setelah berhasil diidentifikasi, jenazah Wiwit pun diterbangkan ke Yogyakarta pada Rabu (17/5) sore dan disemayamkan di rumah duka di Perumahan Surya Permai 2, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Jenazah Wiwit kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngrau, Suryodiningratan pada Kamis (18/5).
-
Kapan pengantin wanita meninggal? Mempelai wanita diketahui meninggal dunia lima menit usai ijab kabul.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa pengantin wanita meninggal? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Menurut Alvian Nur Budi Prasetyo, adik sepupu Wiwit, keluarga terakhir kali mendapat kabar dari Wiwit pada Sabtu (6/5) yang lalu. Saat itu, alumnus Magister Manajemen (MM) UGM ini mengabarkan bahwa dirinya akan ke Yogyakarta untuk melakukan pre-wedding.
Pre-wedding akan dilakukan pada Minggu (7/5). Wiwit pun mengabari untuk dijemput di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada Minggu (7/5) pukul 10.00 WIB.
"Mbak Wiwit sempat meminta saya menjemputnya di bandara jam 10 pagi. Saya tunggu sampai siang kok tidak ada kabar. Padahal saya sudah di bandara. Nomor Mbak Wiwit saya hubungi tidak aktif. Sedangkan nomor calon suaminya juga tidak aktif," ujar Alvian, Kamis (18/5).
Alvian menjelaskan bahwa akhirnya dirinya pulang ke rumah. Kemudian pada Senin (8/5), dirinya kembali mengecek ke pihak maskapai penerbangan apakah nama kakak dan calon suaminya ada didaftar penumpang atau tidak. Ternyata, sambung Alvian, tidak ditemukan nama Wiwit dan calon suaminya di daftar penumpang.
"Keluarga semakin bingung karena sudah pamit ke Yogyakarta kok tidak ada kabar. Apalagi Mbak Wiwit sudah janjian dengan pihak jasa pemotretan pre-wedding. Kok tiba-tiba menghilang. Padahal semua perlengkapan pre-wedding seperti gaun, softlens, buket bunga dan balon sudah saya siapkan semuanya," ungkap Alvian.
Alvian menyampaikan bahwa pihak keluarga pada Kamis (11/5) kemudian dihubungi bahwa ada penemuan mayat di Palembang. Awalnya, kata Alvian, keluarga tak percaya bahwa mayat yang ditemukan adalah jenazah Wiwit. Kemudian keluarga pun mengecek ke sana. Ternyata diketahui bahwa mayat yang ditemukan memang benar adalah jenazah Wiwit.
"Saya juga ikut berangkat ke Palembang pada Senin (15/6). Kalau bapak ibu Mbak Wiwit sudah pada Sabtu (13/5) mengecek dan membenarkan bahwa jenazah itu adalah Mbak Wiwit. Dicek dari isi tas dan ciri-ciri gigi maupun badan, akhirnya diyakini bahwa itu Mbak Wiwit," papar Alvian.
Alvian menambahkan bahwa berdasarkan hasil autopsi, diduga Wiwit meninggal antara Sabtu (6/5) malam hingga Minggu (7/5) dini hari. Wiwit diketahui tewas karena ada luka pukulan benda tumpul di belakang kepala. Tengkorak, ucap Alvian, pecah dan tangan kanan dalam kondisi patah terpuntir ke belakang.
"Bersamaan dengan meninggalnya Mbak Wiwit, calon suaminya tak diketahui keberadaannya. Kalau berdasarkan keterangan teman satu mess, calon suami Mbak Wiwit terakhir kali terlihat pada Minggu (7/5) sore sekitar pukul 15.00 WIB. Kami menduga bahwa pelaku pembunuhan Mbak Wiwid adalah calon suaminya sendiri," tegas Alvian.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita Agen BRI Link di Gresik Tewas Mengenaskan, Diduga Korban Perampokan
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Baca SelengkapnyaKejadian tragis ini terjadi pada Jumat (3/5) sekitar pukul 07.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban dinyatakan meninggal dunia, akibat kehabisan darah karena luka sobek pada kepala bagian belakang dan dahi.
Baca SelengkapnyaIbu kandung korban tak habis pikir mengapa sang besan tega membunuh anak dan calon cucu pertamanya.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca Selengkapnya