Tujuh desa di Kutai Timur disapu angin kencang, 248 rumah rusak
Merdeka.com - Angin kencang menyapu rumah tinggal warga, di 7 desa dari 9 desa yang berada di kecamatan Rantau Pulung, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tercatat, lebih 200 rumah rusak ringan hingga rusak berat.
Peristiwa itu, terjadi Rabu (29/8) malam, sekira pukul 21.30 WITA. Hujan deras disertai angin kencang saat itu, mengejutkan warga yang sebagian besar tengah tertidur lelap.
Angin kencang tidak hanya menerbangkan atap seng dan asbes, namun juga membuat rumah warga ambruk. Beruntung, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam peristiwa itu.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Siapa yang tinggal di rumah nyaris roboh? Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan.
-
Badai Milton menyebabkan kerusakan apa? Badai Milton menerjang daratan Florida sejak Rabu (9/10/2024) malam pukul 20.30 waktu setempat. Melansir NBC News, badai dengan kategori 3 ini menerjang wilayah Siesta Key, Florida. Sejauh ini, 14 orang telah dipastikan tewas akibat badai tersebut, enam orang di antaranya berasal dari St. Lucie County di pesisir Atlantik Florida, tempat para pejabat mengatakan tornado menghantam daratan.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
"Keseluruhan bangunan berdampak, ada 248 bangunan rumah tinggal rusak," kata Camat Rantau Pulung, Mulyono, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (31/8).
Mulyono merinci, dari 248 rumah rusak di 7 desa itu, 30 rumah diantaranya mengalami rusak berat, dan 165 rusak ringan. Diantaranya, ada di desa Pulung Sari (SP 1), desa Margo Mulyo (SP 2), desa Masalap Raya, desa Kebon Agung, desa Tanjung Labu, serta desa Tepian Makmur.
"Kondisi di lapangan, tidak sampai berdiri dapur umum, dan tenda pengungsian. Rumah yang ambruk itu, sebagian besar rumah yang belum jadi, belum ditempati," ujar Mulyono.
"Yang rusak ringan misalnya. Petugas dari TNI dan Polri, kerja bakti besok harinya. Kondisi (bangunan yang diperbaiki) belum sempurna, tapi bisa ditempati. Sebagian besar warga, sudah pulang ke rumah masing-masing," tambah Mulyono.
Meski demikian, ragam bantuan berdatangan ditujukan kepada warga. Bahkan, hari ini juga ada rapat koordinasi lanjutan dengan Dinsos, Kapolres dan Dandim, membahas bantuan paling diperlukan.
"Yang paling diperlukan, yang utama adalah material bangunan. Karena misal, atap seng dan asbes yang terbang, dan bangunan ambruk," demikian Mulyono.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaKusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaIwan Setiawan meminta agar meningkatkan kewaspadaan jika terjadi cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya