Tujuh Orang di Sulsel Positif Omicron, Satu Orang Meninggal Punya Komorbid
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengumumkan ada tujuh kasus Covid-19 varian Omicron. Dari jumlah kasus tersebut, satu orang meninggal dunia.
"Mereka yang positif Omicron inisial MNS dan AKA dari Kabupaten Soppeng, AC dari Luwu, AAW dari Barru, NW dari Takalar. Terus CP dari Sidoarjo dan H dari Jakarta," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Arman Bausat kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (9/2).
Arman menyebutkan satu pasien Omicron atas inisial NW telah meninggal dunia pada pekan lalu, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padjonga Dg Ngalle Takalar. Meski demikian, Arman tidak bisa memastikan meninggalnya NW akibat Omicron atau karena penyakit komorbid.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Pasien yang meninggal ini kan punya penyakit TBC dan HIV. Kita semua tahu kalau HIV itu menyebabkan daya tahan tubuh menurun, apalagi ada TBC dan Covid-19," bebernya.
Sementara Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan saat ini Pemprov Sulsel memperkuat tracing untuk menekan penyebaran Covid-19 yang mulai naik di Sulsel. Ia mengaku akan memperketat pintu kedatangan Sulsel seperti bandara dan pelabuhan.
"Kita kan tidak ada penerbangan internasional di sini. Tapi yang paling penting adalah kita memperketat di bandara dengan mengirimkan nakes untuk tracking," ucapnya.
Ia menambahkan pihaknya sudah bekerja sama dengan TNI Polri untuk menyiapkan posko tes PCR bagi pendatang yang masuk di Sulsel. "Kami sudah koordinasi dengan Polda dan Kodam untuk sama-sama di sana siapkan (tes) PCR, karena sebelumnya cuma Antigen," kata dia.
Andi Sudirman mengaku saat ini bed occupation ratio (BOR) di rumah sakit masih pada angka 1,53 persen. Ia mengakui kenaikan kasus Covid-19 di Sulsel cukup tinggi, meski demikian untuk tingkat fatality Omicron masih rendah.
"Memang akselerasi kenaikan (penularan Covid-19) tinggi. Tapi Fatality-nya rendah sehingga yang menempati ruang ICU juga masih rendah," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya