Unik! SD Ini Terbuat dari Limbah Sampah Plastik, Pembangunannya Cuma Butuh Waktu 5 Jam & Tahan Gempa
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah plastik setiap tahun.
Penggunaan bata dari plastik yang didaur ulang atau dikenal dengan sebutan 'ecoblock'
Unik! SD Ini Terbuat dari Limbah Sampah Plastik, Pembangunannya Cuma Butuh Waktu 5 Jam & Tahan Gempa
Limbah sampah plastik umumnya menjadi masalah di berbagai daerah. Itu sebabnya, banyak cara dan inovasi tengah digencarkan agar limbah-limbah sampah plastik tak selamanya menjadi masalah, justru mendatangkan manfaat.
Salah satu contoh limbah plastik yang mendatangkan manfaat terlihat di bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Taman Sari di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bangunan seolah tak menggunakan tembok. Melainkan, menggunakan bata dari plastik yang didaur ulang atau dikenal dengan sebutan 'ecoblock'
Ecoblock yang digunakan dalam pembangunan sekolah ini sebagian besar didatangkan dari Finlandia. Di sana, plastik didaur ulang dan dicampur dengan serbuk kayu karena Finlandia mengalami kekurangan sampah plastik.
Mengutip berbagai sumber, pembangunan sekolah ini merupakan kolaborasi antara Classroom of Hope, organisasi nirlaba asal Australia yang aktif dalam pendidikan global, Pelita Foundation Lombok, dan Pemerintah Provinsi NTB.
Pembangunan Hanya Butuh Waktu 5 Jam
Inovasi ini bukan hanya mengesankan dalam hal pemanfaatan sampah. Tetapi dalam hal efisiensi waktu konstruksi. Proses pembangunan sekolah ini sangat cepat. Hanya memakan waktu 5 jam untuk menyelesaikannya.
Hal tersebut dikarenakan bentuk ecoblock yang menyerupai mainan lego, sehingga mudah dirakit. Tentunya, pembangunan ecoblock tidak memerlukan pasir dan semen, sehingga mengurangi dampak ekologis, tetapi juga mempercepat proses pembangunan.
Lebih Tahan Gempa
Tak hanya unggul dalam kecepatan ketika dibangun, bangunan dari ecoblock juga menunjukkan ketahanan yang luar biasa terhadap gempa bumi. Hal ini dikarenakan ecoblock tidak memiliki titik retak.
Sehingga, saat ada gempa bumi, tak ada retakan yang menjalar menyebabkan bangunan runtuh. Tentunya inovasi ini menjadikannya solusi yang relevan di wilayah yang rawan gempa seperti Indonesia.
Selain keunggulan-keunggulan di atas, bata plastik ini juga memiliki keunggulan berat yang lebih ringan, harga terjangkau, dan ketahanan hingga 100 tahun, sesuai dengan usia plastik yang terurai.
Lemah Terhadap Api
Meski memiliki beragam keunggulan, ecoblock memiliki satu kelemahan utama. Bahan ini tidak tahan terhadap api, sehingga lebih rentan terhadap risiko kebakaran.
Meskipun demikian, adanya ecoblock menjadi tonggak penting dalam upaya mengurangi dampak sampah plastik, mengingat data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah plastik setiap tahun.