Uniknya Klenteng di Pantai Balangan tempat memuja Dewa Mabuk
Merdeka.com - Sebuah Klenteng atau tempat sembahyang bagi warga Tionghoa berdiri megah di wilayah Kuta Selatan, Bali. Namanya Klenteng ini Guang Thai Temple. Kini sudah mulai hampir setiap hari ramai dikunjungi warga keturunan Tionghoa maupun tamu asing khususnya dari Taiwan dan China.
Klenteng ini berdiri tepat di perut perbukitan naga di wilayah Pantai Balangan, Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Pengelola Klenteng Guang Thai Temple, Suhu Chuang Chung Hsing yang menjadi pendeta asal Taiwan yang sudah lama menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) ini mengaku tujuannya membangun Klenteng Guang Thai Temple untuk memuja Dewa Chikung atau Dewa Mabuk yang menuntunnya sampai di tempat ini.
-
Dimana Klenteng Talang berada? Sam Po Toa Lang adalah nama Tionghoa dari klenteng yang ada di Jalan Talang No.2, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
-
Siapa yang membangun Klenteng Talang? Pembangunannya diinisiasi oleh seorang pendatang Tionghoa di Cirebon yakni Tan Sam Chai atau H. Moh. Syafei.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
-
Apa tujuan pembangunan Klenteng Talang? Pembangunannya pun dipersembahkan untuk menghormati tiga tokoh muslim Tionghoa yakni Laksamana Cheng Ho, Laksamana Kung Wu Ping, dan Laksamana Fa Wan.
-
Mengapa klenteng ini menjadi simbol toleransi di Tangerang? Berdiri persis di dekat Masjid Kalipasir dan Gereja Santa Maria, Klenteng Boen Tek Bio menjadi salah satu simbol toleransi di Kota Tangerang.
-
Bagaimana Klenteng Hong San Kiong menjadi tempat ibadah 3 agama? Klenteng Hong San Kiong terkenal sebagai tempat ibadah yang disediakan untuk tiga agama, yaitu Konghucu, Budha, dan Tios.
"Klenteng ini berdiri di atas tanah 2 hektar dan semuannya hanya untuk membantu masyarakat. Kuil ini kita bangun dengan serba berjalan dengan sendirinya, tanpa ada apa-apa dan tiba-tiba sampai di sini dan harus membangun ini semua," jelasnya, Minggu (19/2).
Uniknya, selain sebagai tempat berwisata spiritual sekaligus untuk persembahyangan yang lengkap dengan semua dewa. Klenteng Guang Thai Temple ini juga kerap didatangi tamu domestik maupun mancanegara yang ingin berobat, terutama karena sakit non medis.
Bahkan sudah beberapa orang yang berkunjung mengakui terbukti sakit secara medis seperti merasa kesulitan tidur atau terganggu makhluk halus bisa disembuhkan. Selain itu, masyarakat di sekitarnya yang percaya juga banyak yang datang berobat dan bisa disembuhkan.
Klenteng yang berlokasi tepatnya di Jalan Melati, Pantai Balangan ini juga biasanya jadi tempat wisata favorit tamu Taiwan yang bersembahyang.
Seperti yang diungkap salah satu warga keturunan Tionghoa di Bali, Kheng Ing Suan yang ikut andil berpartisipasi membangun Klenteng ini mengakui lokasinya memang dituntun dan dipilih oleh Dewa Chikung.
Menurutnya, Klenteng ini dibangun selama 7 tahun dan baru bisa selesai dibangun sekitar 1,5 tahun yang lalu. Selain untuk sembahyang juga digunakan masyarakat lokal untuk berwisata spiritual terutama kunjungan tamu dari Taiwan dan China maupun Hongkong.
"Sekarang ada tour tamu Taiwan. Mereka datang langsung ke Guang Thai Temple dan dirangkai dengan kunjungan ke sejumlah Kuil di Bali, seperti Klenteng yang ada di dekat Pelabuhan Benoa dan Tanjung Benoa. Jadi ada semacam perkenalan atau silahturahmi antar Klenteng di Taiwan dengan di Bali," ulasnya.
Ia menuturkan sejak berdirinya Klenteng Guang Thai Temple sudah beberapa kali menerima kunjungan tamu asing. Seperti dari Kuil Taiwan yang tertua yakni Thai Tu Chong juga datang langsung ke Bali sekaligus berwisata spiritual.
Kedatangan tamu Taiwan ini juga membagikan tali perkenalan cindera mata berupa kain berisi simbol delapan dewa ke sejumlah Kuil di Bali.
"Kita di sini sangat mendukung pariwisata, jadi harapan kita ke depan, selain tempat bersembahyang untuk ritual agama, juga bisa mendukung pariwisata sehingga makin banyak tamu yang datang ke Bali baik domestik maupun mancanegara. Jadi Kuil ini bisa ikut meramaikan pariwisata," harap Suhu Chuang.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaKlenteng ini jadi salah satu simbol toleransi di Kota Tangerang
Baca SelengkapnyaSaat ini Klenteng Sian Djin Ku Poh telah diresmikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang bebas dikunjungi.
Baca SelengkapnyaKelenteng ini merupakan kelenteng induk dari sembilan kelenteng Chen Fu Zhen Ren yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Pulau Lombok.
Baca SelengkapnyaKelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.
Baca SelengkapnyaVihara ini jadi salah satu bangunan cagar budaya di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaPecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca SelengkapnyaKeunikan gereja ini tidak ditemukan di tempat lain.
Baca SelengkapnyaKirab budaya ini menjadi hiburan murah meriah warga dengan sejumlah atraksi.
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaWisata Patung seribu dibangun pada tahun 2003 dan selesai pada tahun 2014.
Baca SelengkapnyaAtraksi Tatung selalu melekat dengan perayaan Cap Go Meh di Kalimantan Barat.
Baca Selengkapnya