Untuk Memikat Pelanggan, Pengedar Narkoba Sediakan Diskotek Mini di Rumah
Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga, MR (39), ditangkap polisi karena menjadi pengedar narkoba. Untuk memikat pelanggan, pelaku menyediakan diskotek mini di rumahnya.
Pelaku diamankan tanpa perlawanan di rumahnya di Jalan Kadir TKR, Gandus, Palembang, Rabu (10/11). Polisi menemukan 26 bungkus narkoba seberat 14,50 gram, 150 butir ekstasi, timbangan digital, dan ponsel yang berisi percakapan transaksi.
Tersangka mengaku sudah enam bulan menjalankan bisnis itu dengan dalih kebutuhan keluarga. Dalam sebulan, dia mendapatkan keuntungan Rp2 juta hingga Rp3 juta.
-
Apa yang dilakukan pelaku dengan uang hasil penipuan? Kepada penyidik, D mengaku menggunakan uang tersebut untuk jalan jalan ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
-
Bagaimana tersangka HW mendapatkan keuntungan? “Bahwa seluruh rangkaian perbuatan dalam peristiwa tersebut diduga mengakibatkan kerugian PT. IMS kurang lebih sebesar Rp9 miliar,“ katanya.
-
Apa yang dilakukan oleh pelaku? Kedua orang meminta lebih,“ ucap dia. Ade Ary mengatakan, kedua orang tak dikenal pergi meninggalkan lokasi. Rupanya, mereka memanggil rekan-rekannya untuk menghardik. Total, ada 15 orang yang diduga terlibat.“15 orang mengacak-acak dagangan korban, melemparkan kaca dengan batu,“ ucap dia. Ade Ary menyebut, beberapa orang di antaranya bahkan sampai menganiaya korban. Akibat kejadian itu, korban pun mengalami luka-luka.
-
Bagaimana pengusaha ini merintis bisnisnya? Ketika itu, dirinya masih mengerjakan semuanya seorang diri mulai dari menggarap desain, mengerjakan pakaian sampai menjadi model iklan.
-
Dimana pengusaha ini memulai bisnisnya? “Dulu kantornya cuma di garasi, terus alhamdulillah sekarang sudah enak dan tiga lantai,“ kata Rusman.
-
Apa yang diambil pelaku? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
"Baru enam bulan jalan karena saya tidak punya pekerjaan," ungkap tersangka MR di Mapolrestabes Palembang, Kamis (11/11).
Pada awal menjalankan bisnisnya, tidak banyak orang membeli narkoba kepadanya. Hal itu membuat MR mencari cara agar pelanggan puas sehingga kembali memesan barang terlarang itu padanya.
"Saya bikin diskotek mini, sewanya Rp200 ribu per dua jam. Di situ orang bebas mau ngapain, pakai narkoba juga bisa, mereka jadi ketagihan," ujarnya.
Kasat Narkoba Polrestabes Palembang Kompol Mario Ivanry mengatakan, cara tersangka cukup berani karena bebas memperjualbelikan termasuk menjadikan rumahnya sebagai tempat pelanggan mengonsumsinya secara bebas. Laporan masyarakat masuk ke meja polisi sehingga dilakukan penggerebekan.
"Kami cukup lama mencari barang bukti, ternyata disembunyikan di kompresor AC. Sepertinya tersangka sudah waspada jika ada penggerebekan," kata Mario.
Polisi mendapatkan dua nama pemasok narkoba dari keterangan tersangka. Petugas sedang memburu keduanya yang disinyalir bandar cukup besar di kawasan Gandus dan Tangga Buntung.
"Kami upayakan memutus jaringan ini dengan menangkap pengedar hingga bandar," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 112 ayat (2) subsider Pasal 114 ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman mati atau paling singkat enam tahun penjara. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.
Baca SelengkapnyaKini pria bernama Hendra itu menjadi sosok pengusaha sukses dengan omzet mencengangkan yang begitu menginspirasi.
Baca Selengkapnyaleksibilitas bekerja dari rumah memfasilitasi keseimbangan kehidupan kerja yang dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tersangka belajar cara pembuatan narkoba sintetis secara otodidak dari artikel-artikel di internet
Baca SelengkapnyaKisah sukses bisnisnya ini langsung menjadi inspirasi banyak orang.
Baca SelengkapnyaDulu 'numpang' foto mobil orang agar terlihat sukses. Berkat bisninya yang sukses kini bisa pose dengan mobil mewah di rumah sendiri.
Baca SelengkapnyaTak harus menjadi orang dewasa untuk bisa membuka bisnis sendiri.
Baca SelengkapnyaSebelum memutuskan untuk merintis usaha palfon, Ali memiliki pengalaman pahit dalam hidupnya. Dia pernah terlilit utang di bank hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPopularitas produk Pisang Bu Nanik, membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Baca Selengkapnya