Usai di-sweeping massa, Social Kitchen Solo dilarang beroperasi
Merdeka.com - Aksi sweeping dan perusakan yang dilakukan sekelompok orang di Social Kitchen Lounge and Bar di Banjarsari akhir pekan lalu membuat Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo turun tangan. Dia bahkan melarang manajemen membuka operasional resto dan tempat hiburan tersebut.
Kebijakan diambil agar proses hukum berjalan lancar. Social Kitchen juga diminta mematuhi kebijakan tersebut selama proses hukum berjalan.
"Saat ini kasus dugaan perusakan dan penganiayaan di tempat hiburan malam Social Kitchen masih ditangani Polda Jawa Tengah. Selama proses hukum berjalan, saya minta tutup dulu," ujar Wali Kota yang akrab disapa Rudy kepada wartawan, Rabu (21/12).
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Apa tujuan Serangan Umum Surakarta? Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Dimana Serangan Umum Surakarta berlangsung? Pertempuran yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
Rudy mengatakan hingga saat ini belum bisa memutuskan nasib operasional Social Kitchen. Dia mengaku baru akan mengecek perizinan operasional Social Kitchen.
"Akan kita cek dulu perizinannya untuk memastikan apakah operasional Sosial Kitchen melanggar aturan atau tidak," tandasnya.
Rudy menjelaskan. pengecekan perizinan dan dugaan pelanggaran akan dilakukan tim Pemkot, melibatkan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), serta Satpol PP. Termasuk dugaan pelanggaran pertunjukan tarian striptis di tempat hiburan tersebut.
"Kalau untuk proses hukum, kami serahkan sepenuhnya ke aparat kepolisian. Kami kecewa dengan adanya perusakan dan penganiayaan oleh sekelompok masyarakat tertentu hingga mengakibatkan korban luka-luka. Jangan ada lagi warga yang melakukan aksi sweeping atau penggerebekan secara liar, itu tugas kepolisian," tegasnya.
Atas kejadian tersebut Rudy meminta seluruh tempat hiburan agar mematuhi jam operasional yang sudah ditetapkan.
"Kami tidak segan-segan untuk mencabut izin operasional tempat hiburan tersebut jika tidak mematuhi aturan Pemkot. Kami tidak ingin kasus sweeping berujung perusakan dan penganiayaan terulang kembali," katanya.
Terpisah. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT), Toto Amanto Toto menjelaskan, secara administrasi operasional Social Kitchen telah mengantongi izin Pemkot, baik izin gangguan (HO), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) maupun Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB).
"Operasional Social Kitchen diperbolehkan menjual minuman keras dan menggelar hiburan sesuai norma. Tetapi perizinan bisa saja kita cabut kalau melanggar dan melalui surat peringatan I, II dan III," ungkapnya.
Sebelumnya, karena ditengarai menjual miras dan menggelar tarian striptise, sejumlah kelompok massa berjubah mendatangi Social Kitchen Lounge and Bar di Banjarsari, Sabtu malam (17/12) lalu. Massa kemudian melakukan perusakan dan kekerasan kepada sejumlah pengunjung. Usai kejadian tersebut keesokan harinya polisi menangkap 5 orang yang diduga sebagai pelaku. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat Diprotes, Festival Makanan Nonhalal di Solo Tetap Berlangsung Tetapi Ditutup Kain Hitam
Baca SelengkapnyaGibran menyampaikan jika spanduk spanduk terkait people power tersebut sudah diturunkan oleh Satpol PP. Penurunan dilakukan lantaran tak sesuai UU.
Baca SelengkapnyaVideo sepasang anak muda melakukan tindakan asusila dalam gazebo kafe di kawasan Pantai Sigandu Kabupaten Batang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa kebakaran itu juga menyebabkan enam unit rumah hangus terbakar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Tangsel telah mengatur operasional tempat usaha pariwisata dan penyedia jasa makanan yang diberlakukan selama periode Ramadan.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaFestival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Berlangsung Meski Sempat Disorot, Ini Kata Dewan Syariah Surakarta
Baca SelengkapnyaArifin menegaskan, pencabutan izin oleh DPMPTSP membuat tempat usaha tersebut ditutup secara permanen.
Baca SelengkapnyaGibran menyediakan nonton bareng (Nobar) gratis agar suporter Solo Away tidak bergerak ke Sleman.
Baca SelengkapnyaSebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan
Baca SelengkapnyaRhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.
Baca Selengkapnya