Usai Disuntik Vaksin, Seorang Nakes di Bogor Mengeluh Pusing
Merdeka.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Bima juga mendapati salah seorang tenaga kesehatan di RSUD Kota Bogor mengeluh pusing setelah disuntik, Kamis (14/1).
Tenaga kesehatan itu berasal dari bagian gudang farmasi. Dia mengeluh usai 15 menit disuntik vaksin. Namun, Bima memastikan peristiwa itu bukan karena masalah keamanan vaksin yang diberikan.
"Saya rasa penting untuk setiap kejadian itu untuk dicermati. Saya minta tadi jangan dulu pulang sebelum gejala itu hilang. Selama masih ada gejala terus diobservasi," ujar Bima.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa dokter Aulia Risma mengalami tekanan? Pungutan ini sangat memberatkan almarhumah dan keluarga. Faktor ini diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga akan adanya pungutan-pungutan tersebut dengan nilai sebesar itu,' sambungnya.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Siapa yang lelah setelah diperiksa? Dilihat dari penampilannya, Tiko yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu nampak sangat lelah.
Di RSUD Kota Bogor, setidaknya ada 40 tenaga kesehatan diberi vaksin. Termasuk petugas kebersihan, perawat dan dokter. Tinjauannya ini, untuk melihat tahapan prosedur selama pelaksanaan vaksinasi.
"Saya ingin langsung lihat yang tenaga kesehatan. Saya ingin pastikan yang diprioritaskan yang betul-betul di garda terdepan. Tadi ada cleaning service, dokter jaga, perawat dan lain sebagainya. Direksi dan lain-lain agak belakang nantinya. Mudah-mudahan bisa dipercepat, mudah-mudahan bisa selesai tidak sampai satu bulan agar proses untuk nakes ini bisa lebih cepat," kata dia.
Kepala Bidang Medik RSUD Kota Bofoe, Sari Chandrawati menjelaskan, pusing yang dialami salah satu tenaga medis itu merupakan hal lumrah dan sudah diprediksi sebelumnya sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Sebetulnya ketika sebuah vaksin itu sudah di launching, sudah boleh diberikan, efek sampingnya sangatlah kecil. Tetapi tidak menutup kemungkinan orang-orang tertentu yang mungkin memiliki sedikit reaksi yang berbeda," kata Sari.
Sari menyatakan prosedur bila terjadi KIPI pun berjalan dengan baik di RSUD sehingga meminimalisir risiko lainnya.
"Kita sudah mempunyai satu tempat untuk melakukan stabilisasi. Sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, emergency kit kita sudah tersedia, oksigen sudah ada, kemudian cairan-cairan juga sudah ada. Dan kita juga sudah sediakan apabila kita sudah stabilkan dan perlu penanganan lebih lanjut, kita cepat mengevakuasi pasien ke IGD terdekat," jelasnya.
"Yang satu orang tadi keluhannya hanya pusing. Dan sudah diobservasi. Kita berharap dengan penanganan yang cepat dan tepat, itu tidak berlanjut," tandasnya.
Di RSUD Kota Bogor tercatat ada 1.032 SDM. 600 orang di antaranya adalah tenaga kesehatan. "Pelaksanaan vaksinasi di RSUD itu dalam seminggu ada 3 kali. Selasa, Rabu dan Kamis. Setiap kali melaksanakan kuotanya ada 40 vaksin yang terbagi dalam dua sesi, yakni pagi dan siang. Pemerintah sudah menyediakan, kita harus menyambut baik dan cepat melakukan registrasi ulang agar nakes yang menjadi sasaran utama bisa menerima vaksin tersebut," ujar Sari.
Sari juga menjamin pelaksanaan vaksinasi tidak mengganggu layanan yang ada. "Kita mempunyai dua tim yang melakukan vaksinasi. Tim A bekerja hari ini, besok Tim B dan seterusnya bergantian. Sehingga pelaksanaan vaksinasi ini yang kita laksanakan dari jam 08.000 -12.00 WIB ini kita pastikan tidak mengganggu pelayanan-pelayanan yang lain," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu peserta vaksinasi, yakni Perawat Pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor Amrisal Sisliandy berharap, dengan adanya vaksin ini bisa membantu memutus mata rantai Covid-19.
"Alhamdulillah tadi sudah divaksin. Lancar. Tidak terasa apa-apa. Bahkan pas disuntik pun tidak sakit, tidak seperti disuntik sebelum-sebelumnya. Semoga vaksin bisa memudahkan penanganan Covid-19, karena akhir-akhir ini ruangan sudah penuh," kata Amrisal.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca Selengkapnya"Kami berhentikan sementara demi pemeriksaan di inspektorat," kata Bobby
Baca SelengkapnyaKorban berinisial TA (22) melayangkan laporan dugaan pencabulan itu ke Polda Sumatera Selatan pada pekan lalu.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaPemeriksaan kesehatan ini dilakukan langsung oleh Seksi Dokkes Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaLantaran sang bayi kembung, suster ini beri kerok bayi. Kondisi sang bayi pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca Selengkapnya