Usai mabuk bareng, Rudi tikam leher Saifudin hingga tewas
Merdeka.com - Kaki kiri Rudi Andriani (20), pemuda pengangguran di Kongbeng, Kutai Timur, Kalimantan Timur, terpaksa ditembak polisi saat berusaha kabur dalam penyergapan petugas, Minggu (11/3) siang. Dia diduga menikam leher rekannya, Saifudin (17), hingga tewas saat mabuk miras.
Peristiwa itu terjadi Sabtu (10/3) malam, di lapangan bola kawasan Jalan Desa Marga Mulia, Kongbeng. Rudi dan Saifudin, dan rekan lainnya sedang berpesta miras.
Belakangan, diduga saat asik menenggak miras hingga mabuk, keduanya terlibat cekcok. Tanpa disangka, Rudi mengeluarkan senjata tajam di balik pinggangnya, dan menikam Saifudin.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana Raden Prawirayudha bersembunyi? Mereka tak mau kembali ke Puri Kerajaan Majapahit dengan menghindari pertemuan dengan sang ayah.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Kenapa rumah Sandra Dewi digeledah? Kejaksaan Agung Republik Indonesia kemudian melakukan penggeledahan di rumah mewah milik Sandra Dewi tersebut.
"Penikaman tepat ditujukan di bagian leher atas, dan korban mengalami luka berat," kata Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Yuliansyah, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (12/3).
Akibat luka serius diderita Saifudin, nyawanya tidak terselamatkan saat berada di klinik desa setempat. "Sementara pelakunya (Rudi Andriani) ini langsung melarikan diri," ujar Yuliansyah.
Peristiwa itu sampai di telinga aparat Polsek Kongbeng, yang bergegas melakukan penyelidikan, dan mengidentifikasi pelaku. "Jadi, jam 2.15 hari Minggu siang kemarin, pelaku ini kita temukan berjalan mau pulang ke rumahnya," tambahnya.
Belakangan, Rudi sudah mengetahui bahwa dia sedang ditunggu polisi di rumahnya, dan berusaha kabur. "Dia berusaha melarikan diri. Sudah diberikan 3 kali tembakan peringatan, tapi dia tidak mengindahkan," ungkap Yuliansyah.
Tidak ingin buruannya kabur begitu saja, polisi terpaksa melepaskan tembakan yang mengarah ke kaki Rudi. "Tembakan yang bersifat melumpuhkan di betis kirinya. Setelah itu, dia kita bawa ke klinik, dan kemudian kita bawa ke rumah sakit umum Sangatta, untuk mendapatkan upaya medis lanjutan," terang Yuliansyah.
Rudi meringkuk di penjara polisi. Dia dijerat penyidik dengan pasal penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, sebagaimana diatur KUHP.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca SelengkapnyaPadahal korban hanya coba mengingatkan Rudi untuk tak pukuli istrinya
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaBuronan kasus peredaran narkoba Ramli alias Lolli (28) kabur dari sergapan Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Bantaeng.
Baca Selengkapnya