Usai tahlilan, belasan warga di Banjarnegara diduga keracunan massal
Merdeka.com - Belasan warga dari dukuh Nangkasepet, Masaran, Bawang dilarikan ke RSUD Banjarnegara karena diduga alami keracunan massal, Jumat (5/5) malam. Rata-rata dari mereka mengalami gejala di antaranya mual, kepala pusing, badan panas, lemas serta diare.
Gejala diduga keracunan itu dialami sejak Jumat (5/5) pagi. Belasan warga di antaranya, ibu-ibu tengah berkumpul gelar tahlilan pada Kamis (4/5) sore. Di tempat tahlilan tersebut, berbagai menu makanan disajikan untuk para jemaah tahlil berjumlah sekitar 30 orang.
Beragam menu dihidangkan antara lain soto, pisang masak, dan jenang. Seperti umumnya acara tahlilan, para peserta pengajian menyantap hidangan tersebut selesai prosesi tahlilan. Saat malam, diantara mereka mendadak sakit di rumah masing-masing.
-
Apa saja penyakit yang diderita warga Bantargebang? Pemkot Bekasi mengakui warga di sekitar TPST rentan mengalami masalah kesehatan. Misalnya, gangguan pernapasan, kulit hingga diare.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Surveilance Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Agus Priono, mengatakan para ibu mengalami gejala seperti keracunan berjumlah 16 orang. Namun, dibawa ke RSUD untuk sementara ini 14 orang.
"Ibu-ibu yang diduga alami gejala keracunan 16 orang. Namun yang dibawa ke RSUD untuk sementara ini 14 orang", kata Agus Priono.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, mereka sempat mendapatkan penanganan pertama di Puskesmas terdekat.
Merespon kejadian ini, petugas DKK Banjarnegara bergerak cepat untuk menangani korban. Sebagian petugas mendampingi pasien di RSUD. Beberapa petugas lainnya meninjau tempat kejadian di desa Masaran.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video dugaan kampanye dalam gereja di Sulawesi Selatan tersebar di media sosial (medsos). Kasus itu menjadi perhatian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Baca SelengkapnyaPolres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Misiyati merupakan satu dari enam bidan yang bertugas di Rumah Bersalin Desa Sarongan.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan pengejaran, DMS akhirnya berhasil ditangkap di Banjarnegara, Susukan, Jawa Tengah, pada 15 Juni 2024
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Kabupaten Jember menjadi korban begal motor di Jalan Nasional Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (8/3) dini hari.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnya