Usul SBY jenderal besar, Panglima TNI diminta jangan aneh-aneh
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengusulkan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diberikan gelar jenderal besar. Usul ini menuai pro kontra di kalangan purnawirawan TNI yang juga duduk sebagai anggota DPR.
Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) TB Hasanuddin tak sepakat jika SBY diberi gelar jenderal besar. Menurutnya, tak ada istilah jenderal besar dalam TNI.
"Saya kurang setuju, karena dalam aturan pangkat dan jabatan tak ada istilah jenderal besar, yang ada cuma brigadir jenderal, mayor jenderal, letnan jenderal dan jenderal," kata Hasanuddin saat dihubungi, Jumat (10/1).
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Kenapa SBY dijuluki Bapak Perdamaian? Memiliki latar belakang militer, maka tidak mengherankan pada masa pemerintahannya SBY aktif mengirimkan pasukan Indonesia dalam misi menjaga perdamaian dunia. Dan oleh karena itu pula SBY dijuluki sebagai Bapak Perdamaian.
-
Siapa yang menolak jadi jenderal? Bambang Widjanarko adalah Seorang Perwira KKO, kini Marinir TNI AL Dia menjadi ajudan presiden Sukarno tahun 1960-1967.
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
-
Kenapa pengangkatan KGPH Purbaya diprotes? Adik Pakuwana XII, GKR Wandasari atau Gusti Moeng, menyebut pengangkatan KGPH Purbaya sebagai putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta tidak sesuai adat.
-
Kenapa Mayor Boediardjo disangka Jenderal? Ternyata Karena Tanda Pangkat TNI AU yang Dikenakan Boediardjo saat itu pangkat perwira masih menggunakan kombinasi balok emas tebal dan tipis. Untuk seorang mayor tanda pangkatnya adalah satu balok emas tebal di bahu atau di lengan, tergantung pakaian dinas yang digunakan. Uniknya di kalangan militer internasional. Tanda pangkat balok emas itu adalah pangkat setara komodor atau brigadir jenderal di lingkungan Angkatan Laut.
Purnawirawan mayor jenderal TNI ini menjelaskan, pemberian gelar di TNI juga harus sesuai dengan aturan yang berlaku. "Jenderal besar tak dikenal dalam kepangkatan TNI. Kalau mau bicara gelar, istilah gelar harus sesuai dengan UU seperti gelar pahlawan. Harap diketahui juga bahwa jenderal bukan gelar tapi pangkat seseorang di jajaran TNI sama halnya kepangkatan sersan, letnan, kapten dan lain-lain," tegas dia.
Dia mewanti-wanti Jenderal Moeldoko agar tak melakukan hal yang aneh-aneh. Sebab, usulan yang dilontarkan itu akan menimbulkan polemik baru.
"Sebaiknya jangan aneh-aneh, baik si pemberi atau pun si penerima. Jangan-jangan di lingkungan sersan-sersan itu ada juga yang menuntut 'sersan besar'," ujar dia.
Dia berpendapat, gelar jenderal besar seperti pahlawan nasional Soedirman tak bisa diimplementasikan dengan prajurit sekarang. Jenderal Soedirman, kata dia, adalah pahlawan revolusi yang saat itu masih dikenal sebagai jenderal besar.
"Jenderal besar untuk Soedirman lain, karena waktu revolusi dulu masih dikenal Panglima Besar, kalau sekarang istilah panglima besar sudah tak ada. Yang ada tinggal panglima kodam dan panglima TNI. Apa yang tak sesuai pada zamannya tak usah dipakai lagi. Memberi gelar pada seseorang harus sesuai dengan UU yang berlaku, harus sesuai zamannya dan harus jelas kriterianya," pungkasnya.
SBY sendiri telah merespons usulan Jenderal Moeldoko itu. Meski mengapresiasi pernyataan mantan KSAD itu, SBY menolak menerimanya.
"Presiden mengatakan tidak diperlukan penghargaan seperti itu untuk presiden, karena itu memang menjadi kewajiban presiden, siapa pun presidennya memang harus melakukan seperti itu," ujar Mensesneg Sudi Silalahi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca SelengkapnyaHasanuddin menjelaskan, aturan pangkat di lingkungan TNI diatur dalam UU 34/2004 tentang TNI.
Baca SelengkapnyaTB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.
Baca SelengkapnyaSimak guyonan Prabowo ke Mayor Teddy usai dipuji Presiden SBY.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.
Baca SelengkapnyaHasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaMemakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaSBY juga akan berusaha menambah suara Partai Demokrat di Jawa Tengah, meskipun wilayah tersebut dikuasai oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca Selengkapnya