Vaksinasi Massal di Denpasar Picu Kerumunan, Satgas Sebut Warga Antusias
Merdeka.com - Vaksinasi massal di Gedung Nari Graha Renon, Denpasar, Bali, Selasa (13/7), justru memicu kerumunan. Masyarakat menumpuk untuk berebut formulir.
Warga yang berkerumun itu terekam kamera. Videonya diunggah ke media sosial.
Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pendisiplinan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi tidak membantah kejadian ini. Namun, dia mengatakan, antusiasme masyarakat datang untuk menjalani vaksinasi kadang tidak bisa diprediksi.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
"Kadang sulit memprediksi kehadiran mereka dengan stok tersedia pada hari itu. Kadang (yang datang) melebihi yang kita prediksi," kata Dharmadi saat dihubungi, Selasa (13/7).
"Kita kan seharusnya melihat itu tujuannya baik, memberikan kekebalan kepada masyarakat. Baik masyarakat luar yang ada di Bali, bahkan ada warga negara asing yang melaksanakan vaksin gratis yang diprogramkan pemerintah," imbuhnya.
Dharmadi mengatakan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali sudah berupaya untuk memecah kerumunan itu. Mereka membagi lokasi vaksinasi ke beberapa tempat, salah satunya di Wantilan DPRD Bali.
"Tetapi, pada pembuktiannya di situ ramai juga, di DPRD (juga). Iya kita lihat sisi baiknya mudah-mudahan terbangun kekebalan tubuhnya dan lebih cepat membebaskan Bali, bebas Covid-19," jelasnya.
Dharmadi yang juga Kepala Satpol PP Bali mengatakan, bahwa tentu anggota sudah ada di sana dan sudah memberikan peringatan ke masyarakat agar tetap disiplin pada protokol kesehatan.
"Anggota sudah ada di sana, sudah mengingatkan tetapi karena begitu semangatnya mereka seperti itu. Kita ada di sana mengingatkan mereka pakai pengeras suara. Tapi, panitia dari pihak Dinas Kesehatan dan fasilitator juga tidak menghendaki seperti itu. Tapi antusias ini di luar ekspektasi kita," ujarnya.
Dia juga menerangkan, banyak warga ber-KTP luar Bali yang ikut vaksinasi itu. "Ini yang banyak memvaksin diri orang luar yang ber-KTP bukan Bali tapi bekerjanya di Bali," jelasnya.
Belajar dari peristiwa di Gedung Nari Graha Renon, pihaknya akan menambah gerai-gerai vaksinasi agar ke depan tidak terjadi kerumunan lagi. Dia berharap masyarakat tertib dan mengatur diri agar tidak terjadi kerumunan.
"Iya menambah lagi gerai-gerai untuk memecah kerumunan. Justru, kita dorong vaksinasi ini untuk dipercepat dan diperbanyak. Hanya saja, masyarakat harus mengatur diri, kalau sudah dapat nomor antrean jauh, pulang dulu atau duduk di mana. Jadi jangan berkerumun begitu. Itu harus yang kita sampaikan ke mereka," ujarnya.
"Bedakan, mana kerumunan yang menimbulkan dampak kurang baik, mana kerumunan berdampak baik. Ini, kan kerumunan di luar kita prediksi untuk menjaga imun tubuh mereka agar kebal dari Covid-19. Tujuannya lihat, jangan kerumunannya dilihat. Itu tidak bisa dihindarkan, tapi tujuannya untuk memvaksin mereka," ujarnya.
Ke depan, Dharmadi berharap agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan kerumunan tidak terulang lagi.
"Harapannya selalu begitu. Kita, pemerintah melaksanakan program-program vaksinasi, ini program nasional. Jangan lupa, Bali harusnya berbangga mendapatkan prioritas vaksinasi mungkin lebih daripada provinsi yang lain," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga yang membawa anak ikut berdesakan dalam antrean pembagian takjil gratis di Pemda Kabupaten Bogor di Cibinong.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaPara pelamar beramai-ramai mendatangi salah satu warung seblak yang ada di Ciamis, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPolitisi PDIP, Adian Napitupulu menemui 26 demonstran yang diamankan kepolisian saat demo di depan Gedung DPR
Baca SelengkapnyaPada momen libur panjang Waisak, Terminal Pulo Gebang mengalami lonjakan penumpang menuju kota-kota di Jawa dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaSetiap hari menjelang waktu berbuka puasa, pengurus Masjid At-Taqwa membagikan ratusan paket takjil gratis berupa berbagai macam menu makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, pagar-pagar rusak dan nyaris roboh. Polisi dengan cepat, memotong tambang.
Baca Selengkapnya