Viral Curhatan TKW Tidak Tahan Kerja di Singapura, Mengadu ke Pemerintah Ingin Pulang
Puspa Dewi mengaku tak tahan kerja di sana karena banyak aturan ditambah anak majikan nakal.

Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Prabumulih, Sumatera Selatan, Puspa Dewi (36), minta dipulangkan dari Singapura. Dia mengaku tak tahan kerja di sana karena banyak aturan ditambah anak majikan nakal.
Pengakuan disampaikan Puspa dalam sebuah video dan diunggah akun TikTok @roexien_esc. Video ini telah ditonton lebih dari 190 ribu warganet.
Puspa Dewi tercatat beralamat di Kelurahan Karang Jaya, Prabumulih Timur, Prabumulih. Dia dikabarkan bekerja di Singapura secara nonprosedural sejak 7 Januari 2025. Dalam video, Puspa Dewi menangis dan meminta bantuan pemerintah daerah segera memulangkannya ke Tanah Air.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Kepada yang terhormat Wali Kota Prabumulih, Gubernur Sumatera Selatan dan pemerintah setempat dan pemerintah Indonesia semuanya tolong pulangkan saya ke Indonesia. Saya sudah tidak tahan di sini, saya mau pulang," ungkap Puspa Dewi sambil menangis seperti dalam video yang dilihat merdeka.com, Kamis (13/2).
Puspa Dewi menyebut dia bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan majikan orang India. Dia diantar agen ke rumah majikannya setelah menjalani pemeriksaan kesehatan.
Baru beberapa hari kerja, pengalaman pahit dirasakan Puspa Dewi. Dia kerap dimarahi majikan dan disuruh bekerja seharian penuh.
Setiap hari dia baru bisa istirahat pukul sebelas malam. Puspa Dewi juga mengeluh karena kelakuan anak majikan lebih dari kata nakal.
"Saya tidak betah lagi di sini," tutur Puspa Dewi.
Puspa Dewi sudah mengadukan nasibnya ke agen. Namun agen justru menuntut ganti rugi jika ingin pulang kampung.
Puspa Dewi pun berunding dengan keluarga. Namun mereka tak memiliki uang sebanyak itu dan ingin menjual rumah tetapi tak kunjung terjual.
"Terpaksa disuruh mengganti kerugian Rp26 juta. Namun saya tak punya uang sebesar tersebut. Tolong saya, pikiran saya sudah macam-macam di sini," kata Puspa Dewi.
"Saya berunding sama keluarga, mau jual rumah, pinjam sana sini tidak dapat. Tidak laku rumah saya, gubuk saya," sambung dia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Prabumulih Sanjay Yunus mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk mencari solusi bagi Puspa Dewi. Dia berharap TKW itu dapat dipulangkan ke kampung halaman.
"Kita sudah kirim surat ke BP2MI untuk mencarikan solusi terbaik, mudahan ada jalan keluarnya," kata Sanjay.
Sanjay juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dialami Puspa Dewi. Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak tergiur dengan iming-iming gaji besar menjadi pekerja imigram gelap.
"Banyak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan ketidaktahuan calon pekerja migran dengan menjebak mereka dalam perdagangan manusia atau eksploitasi tenaga kerja. Pastikan menggunakan jalur resmi agar terhindar dari risiko seperti yang dialami Puspa Dewi," ucap Sanjay.