Viral, Video Bocah SD di Magetan Beradegan Mesra Layaknya Orang Dewasa
Merdeka.com - Beredar video mesum yang diduga dilakukan siswa siswi Sekolah Dasar (SD) di Magetan. Di video tersebut mereka terlihat masih mengenakan seragam sekolah.
Video berdurasi 22 detik itu tersebar di akun media sosial dan Whatsapp. Suasana video menggambar bocah pria dan wanita tengah berduaan di suatu tempat. Keduanya tampak asik memainkan ponsel. Si bocah laki-laki lah yang tampak merekam video tersebut.
Sempat terdengar narasi dari si bocah laki-laki. Namun, narasi tersebut tertutup dengan background musik video. Usai melontarkan narasi, bocah pria bermesraan dengan bocah wanita layaknya orang dewasa.
-
Siapa yang mengakui di video panas tersebut? 'Dalam keterangan tertulis, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengutip bahwa dari hasil pemeriksaan lanjutan terhadap saksi AD, saksi AD mengakui bahwa sosok wanita dalam video tersebut adalah dirinya,' kata Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak seperti dilansir oleh KapanLagi.com.
-
Siapa yang sedang menyelidiki kasus video viral? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
Pada saat beradegan itu lah, identitas sekolah yang melekat di bahu kanan si bocah laki-laki terlihat dengan jelas, merujuk pada salah satu sekolah dasar di Magetan.
Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Rifai, mengaku sudah mengetahui adanya video yang viral tersebut. Ia menjelaskan, bahwa kasus video itu sudah pernah diselesaikan oleh pihak sekolah, orangtua masing-masing siswa dan perangkat desa.
"Pada 25 Juni 2019 lalu, sudah pernah diselesaikan secara kekeluargaan sebelum video viral," katanya, Jumat (19/7).
Ia pun menegaskan, untuk menjaga kelangsungan masa depan anak-anak itu, para pihak dimediasi polsek setempat, melakukan pengawasan dan pembinaan, baik ke sekolah perangkat desa dan orang tuanya.
"Kita juga melakukan konseling kepada warga untuk tidak menyebarkannya. Jangan sampai justru viral ini menjadikan anak-anak tersebut nantinya dibully. Ini yang kami jaga demi masa depan mereka," jelasnya.
Menurutnya, penanganan kenakalan anak-anak juga harus lebih hati-hati. Tidak semua harus ditangani secara hukum.
"Kami pertimbangkan dampak psikologis mereka dan masa depan mereka. Karena ini merupakan tanggung jawab bersama baik orang tua guru dan aparat dalam membina anak-anak yang masih labil tingkat emosinya," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
dalam video itu, seorang siswi SMA diduga dipaksa beraksi di luar norma oleh rekan-rekannya
Baca SelengkapnyaPelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca SelengkapnyaPihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing
Baca SelengkapnyaSelain mengamankan pelaku, polisi juga telah memeriksa sebanyak 5 orang saksi.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Robatal Iptu Siswanto pun membenarkan bahwa kejadian itu terjadi di Desa Pandiyangan, Sampang, Madura.
Baca SelengkapnyaIronisnya, pasangan itu adalah kepala desa dan seorang janda di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaVideo dugaan pelecehan seksual yang dilakukan remaja terhadap bocah perempuan yang masih duduk di bangku TK viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKarena merasa sakit hati, pelaku pun akhirnya menyebarkan video oral seks korban dengan dirinya.
Baca Selengkapnya