Wakil Ketua MPR: Indonesia Darurat Ideologi Transnasional
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menyebut Indonesia tengah darurat ideologi transnasional. Dia mengatakan, hal tersebut berdasarkan temuan-temuan dari beberapa lembaga survei.
"Contoh hasil survei Alvara 19,4 persen ASN terpapar ekstremisme agama dan menolak Pancasila. Rilis (Eks) Menhan (Ryamizard) yang mengatakan bahwa sekitar 3 persen TNI aktif yang terpapar, survei lain juga menunjukan pelajar atau guru-guru terpapar. 7 Kampus ternama di Indonesia berdasarkan temuan BNPT telah terpapar, sehingga boleh dikatakan Bangsa Indonesia telah mengalami darurat ideologi transnasional," ujar dia di Nusa Dua, Bali, Senin (4/11).
Ideologi transnasional yang sudah masuk ke Tanah Air menurutnya yakni ideologi individualisme, liberalisme, mengkampanyekan gaya hidup hedonis, narkoba, seks bebas, hingga tuntutan perkawinan sejenis serta ideologi yang bersifat ekstremisme agama yang menolak Pancasila.
-
Apa ciri utama ideologi terbuka? Ideologi terbuka menghargai kebebasan individu untuk menyampaikan pendapatnya tanpa adanya tekanan atau intimidasi.
-
Siapa yang terdampak hiperseksualitas? Menurut Dr. Sameer Malhotra, seorang pakar kesehatan mental dan ilmu perilaku, orang yang kecanduan seks dapat mengalami gelisah, mudah tersinggung, atau gejala putus zat jika mereka tidak dapat terlibat dalam perilaku adiktif ini.
-
Apa saja faktor yang menyebabkan pergaulan bebas? Jauhar mengatakan bahwa kasus hamil di luar nikah mendominasi alasan pernikahan dini karena maraknya pergaulan bebas serta penggunaan media sosial yang memengaruhi pola pikir remaja.
-
Dimana ideologi terbuka diterapkan? Amerika Serikat dikenal dengan prinsip pemerintahan terbuka yang memungkinkan akses publik terhadap informasi pemerintah dan proses pengambilan keputusan.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Siapa yang disebut Bapak Pluralisme Indonesia? K.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik. Presiden keempat Republik Indonesia ini juga disebut-sebut sebagai Bapak Pluralisme.
Menurut politisi PDIP ini, paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila harus segera disingkirkan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Oleh karena itu, agar serbuan ideologi transnasional ini dapat kita cegah dan mengutamakan kembali nilai-nilai Pancasila maka tidak bisa tidak, negara harus hadir, pemerintah harus hadir, bagaimana caranya, adalah melibatkan seluruh ASN sebagai mesin pemerintahan untuk bekerja dengan loyalitas tunggal memperkokoh NKRI yang berdasarkan Pancasila," kata dia.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arief mengingatka Indonesia memiliki ideologi Pancasila sehingga perkawinan sesama jenis tidak boleh dibairkan.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberi bekal kepada Calon Perwira Remaja (Capaja)
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaKeadaan ini jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa.
Baca SelengkapnyaSri Yunanto mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaHakim Konstitusi Arief Hidayat menilai, Indonesia tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.
Baca Selengkapnya