Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda
Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Masyarakat diingatkan pergerakan kelompok terlarang masih tetap eksis di Indonesia.
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan untuk Tarik Generasi Muda
Kegiatan Metamorfoshow digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diduga sarat dengan kepentingan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Masyarakat diingatkan pergerakan kelompok terlarang masih tetap eksis di Indonesia. "Kita semua harus memahami bahwa gerakan ingin mengangkat sistem khilafah belum benar-benar hilang. Walaupun sudah dibubarkan pada 2017 lalu, namun aktivitasnya tetap berjalan di bawah permukaan," ujar Guru Besar Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sri Yunanto dalam keterangannya, Kamis (29/2).
Yunanto melihat dalam acara itu memperlihatkan adanya usaha menarik simpati generasi muda melalui format acara menyenangkan seperti stand up comedy dan konser musik.
"Jika dulu caranya masih melalui forum atau kajian tertutup, ternyata baru-baru ini kita ketahui bersama kini mulai menggunakan forum terbuka, bahkan sifatnya entertaining."
tutur Yunanto.
Ia juga menyinggung ketegasan Pemerintah dalam menjalankan peraturan hukum yang berlaku. Sebenarnya sudah jelas di Undang-Undang Ormas Nomor 2 Tahun 2017, bahwa siapapun dilarang untuk menyebarkan dan melaksanakan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Menurutnya, bisa saja kelompok diduga HTI memanfaatkan momentum usai Pemilu 2024 yang menyedot perhatian publik dan Pemerintah. Kesempatan ini bisa jadi dianggap sebagai peluang dan dimanfaatkan untuk melancarkan propagandanya.
"Mereka masih punya kesempatan dan semangat untuk menyebarkan pemahaman dengan lebih luas. Menjadi penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk bisa terlibat dalam upaya kontra narasi terhadap propaganda khilafah."
kata Yunanto.
Jangan Terlambat Tindak Kelompok Terlarang
Dirinya juga berharap masyarakat dan Pemerintah memiliki kewaspadaan tinggi. Jika terlambat dikhawatirkan ideologi pro-khilafah lebih mengakar dan lebih sulit untuk ditangani.
"Ibarat api yang menyala, jika dibiarkan menjalar kemana-mana maka akan lebih sulit lagi untuk dipadamkan," tegasnya.
"Bersamaan dengan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Pemerintah dan masyarakat juga harus serius memperkuat sisi ideologi anak-anak dan remaja yang akan meneruskan jalannya bangsa ini," tandasnya.