Warga Banyuwangi Senang, Lapor Online Langsung Dikirimi Sembako
Merdeka.com - Sistem pelaporan online bansos Pemkab Banyuwangi mulai mendistribusikan paket sembako untuk warga yang mendaftar. Warga bisa mendaftarkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak dibantu namun belum menerima bantuan.
Warga yang sudah mendapatkan distribusi paket sembako pun bersyukur dengan sistem online tersebut. Ali Muchsin, seorang pelaku usaha sayur, misalnya. Pendapatan Ali menurun drastis sejak pandemi Covid-19. Harga sayur mayur hasil kebunnya turun.
"Pendapatan turun. Istri saya mendengar program pelaporan online ini. Lima hari lalu dia mendaftarkan saya, dan alhamdulillah disetujui. Dan kemarin kami terima bantuannya," kata Ali, warga Kecamatan Genteng, Kamis (21/5/2020).
-
Siapa yang menerima bantuan WeNak di Banyuwangi? Bantuan WeNak ini diberikan kepada para pelaku usaha ultra mikro.
-
Apa program pengentasan kemiskinan Banyuwangi? 'Saat ini, Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera,' ungkap Bupati Ipuk.
-
Bagaimana cara Pemkab Banyuwangi membantu lansia di Banyuwangi? Karena, Pemkab Banyuwangi memiliki program layanan 'Jemput Bola Rawat Warga' di mana puskesmas melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin, khususnya ke lansia dan mereka yang tidak bisa berobat ke luar rumah.
-
Apa yang Banyuwangi terima dari pemerintah pusat? Kabupaten Banyuwangi mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat berupa pemberian Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp6,71 miliar, yang diserahkan Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin.
-
Dimana program TORA diberikan kepada warga Banyuwangi? Luasan tersebut tersebar di 17 desa di 11 kecamatan.
-
Bantuan WeNak di Banyuwangi digunakan untuk apa? Dengan bantuan sebesar sejuta rupiah, diharapkan bisa dipergunakan untuk meng-upgrade peralatan usahanya ataupun menambah modal dagangannya. 'Manfaatkan juga untuk menambah jenis atau macam dagangannya. Sehingga pelangannya lebih banyak pilihan. Yang jualan rujak, bisa juga ditambah jualan soto. Jadi bisa jual rujak soto. Atau mungkin nambah minumannya, jadi lebih beragam. Pelanggan pastinya lebih senang,' kata Ipuk.
Nurul Afianti, warga lainnya, juga bersyukur ada pelaporan online. Nurul mengaku, pemasukan keluarganya menurun karena usaha warungnya terdampak.
"Saya coba melapor lewat program ini empat hari yang lalu, Alhamdulillah sekarang sudah menerima bantuan," kata Nurul.
Masriati, buruh pembibitan tanaman, juga bersyukur mendapat bantuan tersebut. Dia sudah tak mendapat penghasilan karena tak ada lagi aktivitas pembibitan. Suaminya pekerja bangunan yang garapannya berkurang. Seorang warga melaporkan nasib Masriati tersebut lewat online, dan kemudian lolos verifikasi untuk mendapatkan bantuan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sampai 21 Mei, ada 5.500 warga yang melapor online. Tapi sekitar 1.000 orang tertolak otomatis karena ketika disilangkan nomor induk kependudukannya (NIK), mereka terdeteksi sudah mendapat bantuan. Misal ada anak mengusulkan dirinya, tetapi bapaknya sudah tercatat di sistem Smart Kampung sebagai penerima BST Kemensos misalnya, maka otomatis tertolak, karena sistem terintegrasi satu keluarga.
"Maka sekarang ada 4.500 pelapor yang diverifikasi. Ada yang sudah tuntas, seperti kemarin disalurkan ke 418 orang untuk Kecamatan Genteng. Hari ini 200 orang untuk kecamatan kota, terus lanjut besok kecamatan lain," ujarnya.
Anas menambahkan, distribusi bantuan dari pelaporan online ini dibagi dalam tahap-tahap pengiriman yang di kluster per kecamatan, karena tidak mungkin dikirim satu per satu setiap hari. "Jadi langsung dalam sehari, kita distribusikan sekian ratus paket biar efektif dan efisien. Maka bisa jadi yang melapor 7 hari lalu, waktu menerima sembakonya bareng dengan yang baru melapor 4 hari lalu," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak pertengahan Mei, Banyuwangi membuka pelaporan online untuk mengakomodasi warga terdampak yang belum terjangkau bantuan. Total di Banyuwangi sendiri ada 269.000 keluarga yang menerima bansos dari pusat, provinsi, sampai kabupaten.
"Namun karena dampak pandemi ini dinamis dari hari ke hari, maka warga terdampak yang belum menerima bantuan bisa mengakses pelaporan online. Bisa mendaftar sendiri, bisa mengusulkan orang lain. Untuk jalur konvensional, bisa lapor ke kantor desa, kelurahan, kecamatan," jelas Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Banyuwangi berinovasi untuk memperkuat penguatan pemerintahan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus menggelontorkan bansos untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 122.047 keluarga di Banyuwangi tercatat sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) bansos yang berasal dari pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaBantuan BLT Mitigasi akan diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca SelengkapnyaProgram penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah akan dilakukan selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melanjutkan program bedah rumah tak layak huni melalui skema gotong royong banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos yang dilakukan oleh Kementerian Sosial mencapai Rp37,4 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta KPM.
Baca SelengkapnyaMemudahkan warga di desa-desa memenuhi kebutuhan air bersih, Banyuwangi membangun ribuan sambungan rumah (SR) air bersih.
Baca SelengkapnyaTerdapat 245.749 penerima manfaat Bantuan Sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) bagi Lansia , Penyandang Disabilitas, Anak Usia Dini dan Anak dan Remaja.
Baca SelengkapnyaPenghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi kembali ditetapkan sebagai daerah terinovatif se-Indonesia dalam program Innovative Government Award (IGA) 2023.
Baca SelengkapnyaPembagian bansos jelang pencoblosan Pilpres 2024 menuai polemik. Bagi-bagi bansos dianggap sebagai cara untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya