Warga Kepulauan Meranti Tewas Diterkam Buaya saat Cari Udang di Sungai
Merdeka.com - Syahbudin (54) seorang warga Desa Kayu Ara Kabupaten Kepulauan Meranti tewas diterkam buaya. Dia tewas dengan kondisi mengenaskan.
"Jasad korban ditemukan dengan keadaan tubuh tidak utuh lagi. Kaki sebelah kanan sudah hilang dan kaki sebelah kiri tinggal tulang, alat kelamin sudah tidak ada lagi," ujar Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul kepada merdeka.com Senin (1/5).
Andi menjelaskan, peristiwa tersebut berawal pada Sabtu, (29/4) sekitar pukul 20.00 Wib. Saat itu, korban pergi ke sungai dengan menggunakan perahu ditemani oleh adik korban yang bernama Abu Bakar. Perahu yang digunakan ada dua.
-
Bagaimana fosil buaya terpenggal ditemukan? Kedua fosil subfosil dari gharial menunjukkan banyak tanda-tanda serangan yang kasar, bahkan ada kasus kepala yang dipenggal. Analisis lebih lanjut, para peneliti mengaitkan luka-luka fatal ini dengan keberadaan senjata yang digunakan oleh manusia pada periode tersebut.
-
Dimana fosil buaya terpenggal ditemukan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Apa yang ditemukan di perut mumi buaya? Para peneliti memindai mumi buaya berusia 3.000 tahun dan menemukan di dalam perut hewan purba itu ada kait perunggu.Buaya sepanjang 2,2 meter itu mati sebelum bisa mencerna seekor ikan yang ditemukan utuh di sekitar kail di perutnya.
"Saat mencari udang, korban dan adik kandungnya berpisah lokasi tempat pencarian udang. Kemudian berselang beberapa menit, adik kandung korban, melihat perahu yang dibawa korban tidak kelihatan," ucap Andi.
Tak ayal, adik korban lalu mendekati perahu tersebut dan menyenternya. Tetapi korban tidak ada di dalam perahu. Dia pun kebingungan karena sang kakak hilang.
Lalu adik korban itu menghubungi kepala desa dan bhabinkamtibmas dibantu masyarakat setempat. Mereka bersama-sama untuk melakukan pencarian.
Akhirnya korban ditemukan pada Minggu (30/4) sekitar pukul 11.30 Wib. Kuat dugaan korban diterkam buaya karena terdapat jejak gigitan buaya di tubuh korban
"Selanjutnya korban sudah dibawa ke rumah duka dan dilanjutkan untuk dikebumikan. Anggota polisi juga ikut serta saat pemakaman korban," jelasnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaIdentitas mayat pria mengapung di Sungai Musi dengan kaki terikat rantai dan pemberat batubata akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca Selengkapnya