Wartawan butuh keterampilan liput daerah konflik
Merdeka.com - Menyuguhkan berita akurat, cepat, dan mampu merekonstruksi peristiwa bencana alam maupun konflik sosial secara penuh, adalah tugas wartawan selama peliputan. Namun lebih utama dari itu, keselamatan wartawan tidak boleh dikesampingkan.
"Yang utama dalam peliputan konflik sosial dan bencana adalah keselamatan wartawan itu sendiri," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Andi ZA Dulung kepada merdeka.com di Gedung Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (12/6).
Meskipun konflik sosial dan bencana alam, merupakan isu besar yang memiliki pengaruh luas. Menurut Andi, ada perbedaan cara dalam peliputan keduanya.
-
Kenapa kesehatan mental jurnalis penting? 'Kesejahteraan dan kesehatan mental jurnalis itu penting. Mereka adalah jembatan komunikasi kita, dan kami memberikan layanan meditasi sebagai salah satu metode healing,' jelas Bunda Arsaningsih.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Siapa yang penting untuk dijaga perasaannya? 'Dengan kita menjadi orang yang bisa dipercaya oleh anak, artinya kita bisa jaga perasaannya, bisa jaga rahasianya, kita bisa jadi orang yang juga aman bagi mereka untuk mereka bercerita, untuk mereka bisa percaya sama kita,' kata Ratih.
-
Kenapa doa keselamatan penting? Doa selamat dunia akhirat adalah salah satu cara untuk memohon kepada Allah agar selalu diberikan keselamatan dan dihindarkan dari masalah dan cobaan yang memberatkan.
-
Apa tujuan utama mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko, kerugian, dan penderitaan yang mungkin timbul akibat bencana.
Dalam konflik sosial, wartawan diharuskan mengenali daerah konflik. Hampir sama seperti peliputan perang, wartawan harus pandai mencari posisi strategis untuk menggambarkan situasi konflik secara penuh.
"Dan terpenting adalah keselamatan yang terutama," katanya.
Sedangkan peliputan bencana alam, wartawan dituntut untuk mengetahui cara bertahan hidup, cepat beradaptasi dengan alam sekitar.
"Meskipun keduanya berbeda, namun keduanya membuhkan kemampuan khusus dari wartawan dalam meliput," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung dan Dewan Pers memperkuat kolaborasi dalam upaya melindungi jurnalis dari kekerasan dan intimidasi.
Baca SelengkapnyaPada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.
Baca SelengkapnyaDinamika di elite politik masih aman selama masih dalam koridor demokrasi
Baca SelengkapnyaListyo meminta jajarannya mengoptimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Irjen Luthfi yang mengumpulkan TNI Polri untuk memastikan jaminan keamanan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca SelengkapnyaDaftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
Baca SelengkapnyaMenurut Andap, masyarakat tidak akan langsung menolak kehadiran perusahaan tambang.
Baca Selengkapnya