5 Survei terbaru ini tunjukkan Jokowi masih ungguli Prabowo
Merdeka.com - Jelang pemilihan presiden (pilpres), publik harus benar-benar memilih dengan cermat siapa sosok yang nantinya akan dipilih untuk menjadi pemimpin negara baru. Apalagi pilpres bisa dibilang hanya tinggal menunggu hari, yakni 9 Juli mendatang. Masyarakat harus menentukan pilihannya, Joko Widodo - Jusuf Kalla ataukah Prabowo Subianto - Hatta Rajasa .
Kini, kemajuan teknologi sudah mampu bisa mempercepat penyebaran informasi ke masyarakat. Beberapa lembaga survei pun telah menganalisa seberapa banyak suara publik memilih calon presiden dan wakil presidennya masing-masing. Hasilnya kemudian langsung disebarluaskan agar bisa tetap mengukur dan membantu pandangan masyarakat terhadap sosok idolanya.
Hasilnya, hingga awal Juni ini, Jokowi-JK masih unggul dan banyak diminati publik terhitung sejak awal Mei lalu. Persentasenya pun beragam, namun memang pasangan Prabowo-Hatta belum bisa menyalip banyaknya suara kubu lawan.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Berikut beberapa survei yang sudah dilakukan lima lembaga seperti dirangkum merdeka.com:
LSI: Jokowi-JK 35,42% dan Prabowo-Hatta 22,75%
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis data survei Jokowi - JK dan Prabowo - Hatta pada pertengahan Mei 2014. Peneliti LSI Ardian Sopa menilai Jokowi justru lebih unggul dari Prabowo meski tak dapat dukungan dari elite partai besar."Dari sisi persentase dukungan seluruh partai pendukung, koalisi partai pendukung Prabowo - Hatta lebih besar. Namun dari sisi euforia dukungan pemilih, hasilnya berbalik. Dukungan pemilih kepada Jokowi - JK lebih besar," kata Ardian, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (20/5).Ardian menjelaskan, berdasarkan hasil survei LSI yang dilakukan kepada 2.400 responden dengan margin of error sekitar 2 persen, memperlihatkan 68,5 persen responden mendukung Jokowi , sedangkan Prabowo hanya 15,3 persen."Hasilnya sebesar 68,5 persen publik menyatakan bahwa mereka ingin secara sukarela membantu pasangan Jokowi - JK. Sedangkan Prabowo hanya 15,3 persen yang menyatakan sukarela," paparnya.Tidak hanya itu, Ardian melanjutkan, jika pemilihan presiden dilakukan pada saat survei dilakukan, maka pasangan Jokowi - JK unggul sementara dibanding pasangan Prabowo - Hatta."Elektabilitas Jokowi - JK mencapai 35,42 persen dan elektabilitas Prabowo - Hatta 22,75 persen. Selisih kedua pasangan sebesar 13 persen, namun keduanya masih punya peluang menang karena sebanyak 41,83 persen belum menentukan pilihan," jelasnya.Survei LSI ini dilakukan di 33 provinsi dengan metode multistage random sampling pada tanggal 1-9 Mei 2014. Dalam survei ini, LSI melakukan wawancara dan tatap muka dengan jumlah 2.400 responden.
Populi Center: Jokowi-JK 47,5% dan Prabowo-Hatta 36,9%
Lembaga survei Populi Center pada awal Juni menunjukkan persaingan antara Jokowi - Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa berlangsung ketat. Dalam survei bertajuk 'Trajektori Politik 2014: Menuju Pemilihan Presiden yang Kompetitif' jika Pilpres digelar saat ini, Jokowi - JK masih menang."Jokowi - JK mendapatkan angka elektabilitas 47,5 persen, sedangkan Prabowo - Hatta sebesar 36,9 persen dan yang belum menentukan pilihan sebesar 14,4 persen. Dari temuan ini, selisih elektabilitas antara Jokowi - JK dan Prabowo - Hatta lebih kecil dari mereka yang bisa digolongkan sebagai undecided voters," ujar Ketua Populi Center Nico Arjanto saat presentasi kepada wartawan di Rarampa Resto Jalan Mahakam Raya II No 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/6).Lebih lanjut, berdasarkan survei ini tampak bahwa Pilpres 2014 akan berjalan kompetitif. Menurut dia, masing-masing pasangan capres dan cawapres masih memiliki peluang untuk menang."Peluang untuk menyalip masih ada, penentu dalam pemenangan itu dilihat kampanye efektif, debat capres-cawapres dengan sebaik-baiknya, dan kampanye menarik undecided voters ini merata. Saya kira semua unsur ini penting," ucap dia.Survei ini menggunakan wawancara tatap muka yang dilakukan di seluruh 33 provinsi pada tanggal 24 sampai 29 Mei 2014. Sampling yang digunakan sebanyak 1.500 responden dipilih secara acak bertingkat (multi random sampling) dengan margin of eror = 2.53 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Topik pilihan: Debat Capres | Kampanye Pemilu 2014
SSS: Jokowi-JK 42,65% dan Prabowo-Hatta 28,35%
Masih di awal Juni, kali ini lembaga survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) juga melakukan survei menjelang pemilihan presiden. Hasil surveinya, Jokowi - JK memiliki tingkat elektabilitas mencapai 42,65%, sedangkan Prabowo - Hatta 28,35%. Sementara sebanyak 29 persen menjawab tidak tahu.Dalam keterangan persnya hari ini, Kamis (5/6), survei yang dilakukan oleh SSS dilakukan pada 26 Mei - 4 Juni 2014. Sampel yang digunakan adalah warga yang tinggal di 10 kota besar dan memiliki hak pilih dalam pemilu.10 Kota besar yang dijadikan sampel adalah DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Balikpapan, Bali, Medan, Makassar, Semarang, Palembang dan Yogyakarta. Metode yang digunakan dengan wawancara via telepon.Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error 2,78 persen.Dalam penelitian ini, sampel yang diambil dari hasil mengacak nomor telepon yang terdapat di dalam buku Telkom. Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 1.250 responden.
Topik pilihan: Debat Capres | Kampanye Pemilu 2014
Cyrus Network: Jokowi-JK 53,6% dan Prabowo-Hatta 41,1%
Nah, survei terbaru dua pasangan capres-cawapres dirilis oleh Cyrus Network. Survei ini dilakukan selama kurun waktu 25-31 Mei 2014. Survei terbaru ini memiliki angka unidentified voters tinggal sekitar 5 persen."Elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53, 6 persen dan Prabowo-Hatta sebesar 41,1 persen tak akan berubah jauh," ujar Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi di Jalan Wahid Hasyim 51 Jakarta, Selasa (10/6).Survei menyebut ada 30 persen calon pemilih mengaku mempertimbangkan debat capres-cawapres kemarin malam untuk memantapkan pilihan. Hasil dari debat itu berpotensi mengubah pilihan warga terhadap pasangan capres dan cawapres.Dalam survei terbaru, angka unidentified voters tinggal 5 persen. Dari 5 persen tersebut, preferensi mereka tetap bisa dipetakan sekitar 2,9 persen dukung Jokowi-JK sementara 0,8 memilih Prabowo-Hatta, sisanya merahasiakan pilihan."Prabowo sejauh ini mengalami peningkatan suara signifikan. Namun belum mampu memotong elektabilitas Jokowi," tuturnya.Data ini diperoleh berdasarkan survei 25-31 Mei 2014, dengan 1.500 responden di 33 provinsi yang diwawancara lewat tatap muka. Margin error 2,6 persen dengan metode multistage random sampling.
Topik pilihan: Debat Capres | Kampanye Pemilu 2014
PDB: Selisih elektabilitas Jokowi-Prabowo tinggal 5,7%
Pusat Data Bersatu (PDB) merilis hasil survei terbaru elektabilitas dua capres. Survei yang dilakukan pada 26 Mei-1 Juni itu mengungkapkan, selisih elektabilitas antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto hanya terpaut 5,7 persen.Peneliti senior PDB Agus Herta dalam jumpa pers Hasil Survei Capres 2014 oleh PDB di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta, Selasa (10/6), memaparkan, survei dilakukan di 7 kota besar di 7 provinsi di Indonesia yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar dengan masing-masing 384 responden. Jumlah responden sebanyak 2.688 responden dan diwawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview)."Setiap kota yang dipilih dianggap dapat mewakili populasi provinsi," kata Agus."Ada tren elektabilitas Jokowi-JK turun dan Prabowo–Hatta naik. Selisih elektabilitas Prabowo–Hatta dengan Jokowi–JK sampai akhir Mei 2014 semakin menyempit hanya sekitar 5,7% (Jokowi-JK 32,2% dan Prabowo–Hatta: 26,5%)" imbuhnya.Ketika ditanya sampai titik mana pertemuannya elektabilitas kedua capres? Agus menjelaskan PDB masih akan melakukan riset lagi sampai minggu terakhir jelang pilpres.Apakah Prabowo–Hatta akan melampaui Jokowi–JK? "Dalam pengalaman riset, tren sulit berubah dalam waktu sempit. Yang turun konsisten akan turun, yang naik terus akan naik," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar di Jabar, Jatim, dan Banten.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusak, situasi Prabowo dalam menatap 2024 jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Prabowo menghadapi banyak rintangan.
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei terbaru dari tiga lembaga survei Indikator, Poltracking, dan Populi menunjukkan popularitas pasangan Prabowo-Gibran melampaui 40 persen.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca Selengkapnya