Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Adang ogah bahas uang Rp 10 M yang ditilep Anis Matta

Adang ogah bahas uang Rp 10 M yang ditilep Anis Matta adang darajatun. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta dituding pernah menggelapkan uang kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Adang Daradjatun dan Dani Anwar pada periode 2007-2012 senilai Rp 10 miliar. Namun, Anis akhirnya mengembalikan uang tersebut setelah diperiksa oleh Dewan Syariah PKS.

Ketika dikonfirmasi perihal kasus tersebut, Anggota Komisi I DPR enggan menanggapi hal tersebut. Adang Daradjatun lebih memilih untuk bungkam dan melupakan hal tersebut.

"Wah saya enggak mau komentar urusan dengan internal PKS," kata Adang di Kompleks Parlemen, Selasa (5/2).

Dia mengatakan, hanya akan menjawab seputar tugas dan fungsinya sebagai anggota DPR yang membidangi masalah pertahanan. Selebihnya, Adang enggan bersuara.

"Kalau pertanyaan tentang komisi saya, saya jawab," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Salah satu pendiri Partai Keadilan (PK) yang kini menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi ikut bersuara soal kasus yang membelit partai dakwah tersebut. Di mata Yusuf, Presiden PKS saat ini Anis Matta memiliki rekam jejak yang buruk.

Yusuf menuding Anis Matta pernah menggelapkan uang kampanye sebesar Rp 10 miliar pada tahun 2007 lalu. Yusuf mengatakan, pada saat itu dana kampanye untuk pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh PKS, Adang Daradjatun dan Dani Anwar dalam periode 2007-2012 sebesar Rp 67 miliar diberikan oleh Adang kepada Anis Matta.

Namun, kata Yusuf, saat tim sukses Adang kampanye, ternyata uang yang ada kurang sebanyak Rp 10 miliar.

"Pengakuan Anis Matta, dana pilkada itu Rp 67 miliar. Kemudian dari Rp 67 miliar itu diambil oleh Anis Matta. Ketika panitia (Pilkada DKI) melakukan kampanye ternyata duit itu kurang," jelas Yusuf saat menghadiri diskusi Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional (LPHSN) dengan tema konflik kepentingan dalam pemberantasan korupsi, di Rumah Makan Bumbu Desa, Jakarta, Minggu (3/2). (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hakim Minta Aliran Uang 'Panas' SYL ke Biduan Nayunda hingga NasDem Dirampas Negara
Hakim Minta Aliran Uang 'Panas' SYL ke Biduan Nayunda hingga NasDem Dirampas Negara

Sebagai informasi SYL divonis 10 tahun penjara karena terbukti melakukan pemerasan di lingkungan Kementan

Baca Selengkapnya
NasDem Ancam Somasi Pimpinan KPK Buntut Temuan Aliran Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo
NasDem Ancam Somasi Pimpinan KPK Buntut Temuan Aliran Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

Sahroni menyampaikan, NasDem tidak pernah memerintahkan SYL untuk korupsi. NasDem juga tak pernah meminta SYL menyetor hasil korupsi yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Suara Rumah Kader di Jatim Digeledah KPK, Uang Rp300 Jutaan Disita
PDIP Buka Suara Rumah Kader di Jatim Digeledah KPK, Uang Rp300 Jutaan Disita

Ketua DPC PDIP Bangkalan, Fatkurrahman membenarkan soal adanya aktivitas penggeledahan itu.

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Aliran Uang Syahrul Yasin Limpo ke NasDem Miliaran Rupiah
KPK Sebut Aliran Uang Syahrul Yasin Limpo ke NasDem Miliaran Rupiah

KPK mendalami uang yang mengalir dari SYL untuk NasDem.

Baca Selengkapnya
Usai Diperiksa, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Ditahan
Usai Diperiksa, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Ditahan

Syahrul dan Hatta rencananya akan ditahan di rumah tahanan KPK.

Baca Selengkapnya
NasDem Akui Terima Uang dari Syahrul Yasin Limpo Sebesar Rp20 Juta
NasDem Akui Terima Uang dari Syahrul Yasin Limpo Sebesar Rp20 Juta

NasDem mengaku tidak mengetahui asal usul uang dari Syahrul Yasin Limpo tersebut.

Baca Selengkapnya
Diduga Korupsi Dana Hibah Rp4,6 M, Eks Ketua Bawaslu OKU Timur Dibui
Diduga Korupsi Dana Hibah Rp4,6 M, Eks Ketua Bawaslu OKU Timur Dibui

Tersangka diduga korupsi dana hibah yang mestinya untuk lembaganya sepanjang 2019-2021.

Baca Selengkapnya
Diperiksa KPK, Ketua Komisi IV DPR Sudin Jelaskan Anggaran dan Pengawasan di Kementan
Diperiksa KPK, Ketua Komisi IV DPR Sudin Jelaskan Anggaran dan Pengawasan di Kementan

Sudin mengaku sudah menjelaskan yang dia ketahui soal kasus yang menyeret Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Nawawi Pomolango Bicara Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo
Ketua KPK Nawawi Pomolango Bicara Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo

Tersangka dalam kasus korupsi di Kementan itu sejauh ini baru SYL, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta

Baca Selengkapnya
Usut Aliran Uang Miliaran Rupiah dari SYL, KPK Buka Peluang Periksa Pengurus Nasdem
Usut Aliran Uang Miliaran Rupiah dari SYL, KPK Buka Peluang Periksa Pengurus Nasdem

KPK membuka peluang memeriksa pengurus DPP Partai Nasdem untuk menelusuri aliran uang terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan.

Baca Selengkapnya
Syahrul Yasin Limpo Ditahan KPK: Jangan Dihakimi Dulu, Beri Kesempatan Saya Membuktikan
Syahrul Yasin Limpo Ditahan KPK: Jangan Dihakimi Dulu, Beri Kesempatan Saya Membuktikan

Syahrul Yasin Limpo berharap asas praduga tak bersalah tetap dikedepankan dalam perkara yang diusut KPK tersebut.

Baca Selengkapnya
Mahfud Minta Bawaslu dan KPK Segera Selidiki Temuan PPATK soal Transaksi Janggal Bendahara Parpol
Mahfud Minta Bawaslu dan KPK Segera Selidiki Temuan PPATK soal Transaksi Janggal Bendahara Parpol

Dana itu diduga untuk penggalangan suara pada pemilu 2024.

Baca Selengkapnya