Analisis: Pencitraan dan Politik Identitas Sihir Bagi Masyarakat
Merdeka.com - Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi mengatakan, politik identitas atau polarisasi identitas dan pencitraan politik adalah sihir politik bagi rakyat Indonesia.
"Mengapa saya bilang itu sihir politik, karena hanya memperdaya, merayu dan memikat. Tapi memecah belah, tidak memberikan manfaat apa-apa bagi rakyat Indonesia, juga eksklusif, tidak inklusif," ujar Airlangga, dalam keterangan pesnya, Senin (15/8).
Karena itu, menurutnya, dibutuhkan rasionalitas, ide dan gagasan untuk mengakhiri cara politik identitas dan pencitraan dalam setiap pemilu. Dia mengibaratkan seperti tongkat Nabi Musa.
-
Apa itu Politik Identitas? Politik identitas merujuk pada fenomena di mana individu atau kelompok mengidentifikasi diri mereka berdasarkan karakteristik tertentu, seperti etnis, agama, gender, orientasi seksual, atau faktor-faktor lain yang mencirikan identitas sosial mereka.
-
Siapa yang menggunakan Politik Identitas? Sebagai contoh, kelompok etnis atau agama dapat bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka atau untuk menentang diskriminasi yang mungkin mereka alami.
-
Bagaimana Politik Identitas digunakan? Dalam masyarakat, politik identitas digunakan sebagai sarana untuk memperjuangkan hak-hak yang seringkali tidak terpenuhi, seperti hak-hak politik, ekonomi, dan kebudayaan.
-
Kenapa Politik Identitas muncul? Konsep ini berasal dari kebutuhan untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kelompok minoritas yang seringkali terpinggirkan dalam masyarakat.
-
Apa inti dari politik? Inti dari politik adalah manusia dan tatanan hidupnya.
-
Apa yang menjadi ciri utama Pilkada di Indonesia? Pilkada langsung memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin daerah mereka secara langsung, memperkuat partisipasi publik dalam proses demokrasi dan meningkatkan akuntabilitas pemimpin daerah terhadap konstituen mereka.
"Kita membutuhkan tongkat Nabi Musa untuk menghadapinya, yaitu rasionalitas. Ide, gagasan dan program. Itu adalah sesuatu hal yang inklusif di mana semua warga Indonesia bisa terlibat di dalamnya. Itu adalah hal yang tidak memecah belah dan bisa menyehatkan masa depan rakyat Indonesia," katanya.
Airlangga menilai, apa yang dilakukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang memaparkan visi-misi, menekankan ide, gagasan dan rasionalitas program, adalah hal yang sangat penting. Bahkan dianggap fundamental bagus di tahun-tahun politik.
"Jelang 2024, setahun terakhir ini kita dipertontonkan dengan prosesi politik elektoral yang hanya menekankan pada popularitas dan elektabilitas tanpa adanya kekuatan ide dan gagasan," ujarnya.
Upaya yang dilakukan KIB untuk kembali ke politik gagasan, menurutnya, adalah bagian dari penemuan kembali jalur politik Indonesia.
"Momen politik ini penting, karena menurut saya ini adalah bagian dari rediscovery for our political way, penemuan kembali jalur politik kita. Karena republik ini adalah Republik Indonesia yang dibangun oleh akal budi, intelektualitas, kebijaksanaan, dan semangat untuk bekerja. Oleh karena itu, ide dan gagasan menjadi sesuatu hal yang utama untuk diperjuangkan," tutur Airlangga.
Airlangga menambahkan, ke depan dalam memilih pemimpin, tidak hanya memilih pemimpin yang memiliki konstituen besar. Tapi juga mengusung ide, gagasan dan rasionalitas.
"Kita memilih pemimpin yang layak memimpin Republik Indonesia, Republik yang dibangun dan diperjuangkan oleh akal budi," ujarnya.
Tahap selanjutnya, menurut Airlangga, KIB harus mengajak siapapun yang ingin menjadi pemimpin Indonesia dipertemukan dan diuji secara kritis oleh rakyat, masyarakat sipil, intelektual dan akademisi. Sehingga, KIB benar-benar mendorong pemimpin yang layak memimpin negeri ini. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Hari ini mesti kita lawan tidak bisa kita biarkan," kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus mengetahui profil para kandidat serta menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaPolitik identitas merujuk pada fenomena di mana individu atau kelompok mengidentifikasi diri mereka berdasarkan karakteristik tertentu.
Baca SelengkapnyaKampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.
Baca SelengkapnyaKeadaan ini jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa.
Baca SelengkapnyaIdentitas politik merupakan keniscayaan atau tidak bisa dihalangi.
Baca SelengkapnyaDirinya pun mencontohkan pada saat menjadi hakim Mahkamah Konstitusi banyak sekali kasus yang serupa dengan hal itu.
Baca SelengkapnyaBahlil menganggap bahwa aksi protes yang dilakukan oleh beberapa civitas akademika masih menyelipkan permainan politik.
Baca SelengkapnyaApakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMilenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap agar politik di Indonesia menjadi dewasa dan perlu adanya penguatan etika dalam berpolitik.
Baca Selengkapnya