Anies: Tekan Emisi Karbon Paling Cepat Adalah Pindah dari Kendaraan Pribadi ke Transportasi Umum
Anies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Anies mengatakan pentingnya membangun transportasi publik untuk menghadapi masalah lingkungan.
Anies: Tekan Emisi Karbon Paling Cepat Adalah Pindah dari Kendaraan Pribadi ke Transportasi Umum
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan memandang kendaraan listrik untuk kendaraan pribadi bukan solusi mengurangi kemacetan di jalan. Karena jumlah kendaraan yang melintas tidak berkurang.
Karena itu, lebih efektif apabila mengembalikan transportasi umum yang baik di kota-kota.
"Transportasi publik efisien cuma kalau transportasi umum itu sekaligus mengurangi jumlah kendaraan di jalan karena kalau naik kendaraan umum pasti tidak naik kendaraan pribadi ya kan. Oke, tapi kalau menggunakan kendaraan pribadi listrik nanti tetep aja ada kendaraan di jalan," ujar Anies di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, Selasa (28/11).
Anies melakukan kampanye di Bogor, pulangnya ke Jakarta menaiki KRL. Dari perjalanannya ini, ia menyadari pentingnya membangun transportasi umum. Masih banyak kota yang belum memilih sistem transportasi publik yang baik.
Ditambah, pentingnya membangun transportasi publik untuk menghadapi masalah lingkungan.
"Sementara kita tahu, masalah lingkungan hidup itu sudah sangat genting dan untuk karbon emisi yang paling cepat adalah berpindahnya dari kendaraan pribadi ke umum. Tapi itu artinya pemerintah harus membangun kendaraan umum," ungkapnya.
Selama menaiki KRL, Anies banyak mendapat keluhan warga yang menginginkan jumlah keretanya ditambah. Karena kereta di jam pergi atau pulang kantor sangat padat
Karena itu, Anies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.
"Jadi itu salah satu yang kita pertimbangkan. Memang, kalau bicara kendaraan umum seperti ini jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan. Karena kalo jumlahnya tidak sesuai dengan kebutuhan nanti banyak yang tidak menggunakan, itu ada itungannya," ungkap mantan gubernur DKI Jakarta ini.