Baliho Ganjar-Mahfud dan Caleg PDIP Dirusak di Jembrana Bali
Selain dirusak, baliho itu sempat dibakar dan pengerusakan itu diperkirakan terjadi pada Sabtu (2/12) dini hari tadi.
Baliho yang dirusak ada tiga baliho dari Partai PDIP.
Baliho Ganjar-Mahfud dan Caleg PDIP Dirusak di Jembrana Bali
Sekretaris DPC Partai PDI Perjuangan Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi membenarkan, adanya pengerusakan baliho pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali.
Baliho itu dirusak oleh orang tak dikenal atau OTK. Baliho yang dirusak ada tiga baliho dari Partai PDIP, selain baliho capres Ganjar-Mahfud, ada baliho bergambar caleg DPR RI dari PDIP IGA Diah Werdhi Srikandi dan caleg DPRD Jembrana dapil Mendoyo, Ni Made Sri Sutharmi yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Jembrana, dan tiga baliho yang dirusak bersanding dengan baliho caleg partai politik lainnya.
"Iya itu, terjadi di Kecamatan Mendoyo, Desa Desa Pohsanten," kata Sri Sutharmi, saat dihubungi, Sabtu (2/12) sore.
Selain dirusak, baliho itu sempat dibakar dan pengerusakan itu diperkirakan terjadi pada Sabtu (2/12) dini hari tadi,"Saya taunya tadi pagi. Jadi kejadiannya diperkuat sebelum subuh antara jam 12 dan 3 pagi. Kita tidak bisa memastikan itu, tapi perkiraannya seperti itu," ujarnya.
"Iya baliho dirusak dirobek, dan robekannya itu ada rencana dibakar dan memang sudah dibakar tapi sedikit, karena tadi malam katanya itu turun hujan tidak jadi dibakar tetapi ada bukti sengaja dibakar," ungkapnya.
Ia menyebutkan, bahwa baliho tersebut sudah dipasang sejak tanggal 28 November 2023 kemarin bertepatan masa kampanye. Namun, pihaknya menyatakan untuk di daerah lainnya di Jembrana tidak ada laporan pengerusakan baliho dan hanya di tempat itu saja.
"Mulai tanggal 28 kemarin, masa kampanye. Sementara sampai saat ini tidak (ada pengrusakan lain), hanya di tempat itu saja, hanya satu kejadian," jelasnya.
Ia menyatakan, dengan adanya peristiwa tersebut pihaknya telah melaporkan secara tertulis kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Polres Jembrana, Bali.
"Kami sudah melaporkan kejadian tersebut kepada bawaslu secara resmi dan tertulis Kabupaten Jembrana. Kemudian, juga kepolisian Polres Jembrana juga kami sudah berbuat untuk ditindaklanjuti. Sekarang sudah diatensi oleh polres dan bawaslu," ujarnya.
Pihaknya juga menyampaikan, bahwa soal dugaan motif pengerusakan baliho tersebut masih menunggu hasil investigasi dari Bawaslu dan Polres Jembrana, Bali. Namun, dari informasi yang didapatkan bahwa sebelum terjadi pengerusakan ada sejumlah anak-anak muda kumpul dan berada di lokasi tersebut.
"Kami tidak bisa memprediksi (siapa pelakunya). Karena, kebetulan malam itu konon dan yang saya dengar dari masyarakat, ada beberapa anak-anak muda yang sedang kumpul-kumpul di lokasi tersebut. Apakah ada kesengajaan atau tidak, kita sedang menunggu investigasi dari kepolisian dan bawaslu," ujarnya.