Bola panas dualisme Hanura di tangan Menkum HAM
Merdeka.com - Dualisme kepengurusan di Hanura belum usai, malah semakin panas. Giliran kubu Daryatmo yang mendaftarkan kepengurusan hasil Munaslub, Bambu Apus ke Kemenkum HAM.
Dipimpin sang ketua umum Daryatmo dan Sekjen Sarifuddin Sudding, kubu yang berseberangan dengan Oesman Sapta Odang (OSO) ini menyambangi Kemenkum HAM, Jumat (19/1) siang. Sudding yakin Kemenkum HAM bakal mengeluarkan SK kepengurusan kubunya.
Di sisi lain, OSO telah mendapatkan SK Kemenkum HAM pada 17 Januari lalu. Kepengurusan itu tak ada nama Sarifuddin Sudding dan para pembelot yang ingin melengserkan OSO dari kursi ketua umum.
-
Bagaimana Hasto menanggapi upaya memecah belah koalisi Ganjar-Mahfud? 'Kita harus simpatik, kita harus banyak senyum, turun ke bawah dengan penuh optimisme,' ujarnya.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Siapa yang berpotensi menimbulkan konflik di Pilkada Sleman? Umi mengatakan bahwa strategi yang disiapkan antara lain memetakan situasi politik yang berkembang di tengah masyarakat menyusul kemungkinan majunya petahana Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan wakilnya, Danang Maharsa dengan kendaraan politik yang berbeda.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang protes terhadap Hana? Saat itu lalat di sini populasinya sudah tidak terbendung dan sangat meresahkan warga. Karena itu dari warga sini sepakat untuk menutup peternakan saya.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Bola panas dualisme ada di tangan Menkum HAM Yasonna Laoly. Siapa yang bisa ikut Pemilu 2019, akan ditentukan dari SK Kemenkum HAM yang diteken langsung oleh Yasonna.
Wasekjen Hanura Kubu Daryatmo, Dadang Rusdiana menuding Yasonna telah diintervensi oleh OSO. OSO menggunakan kekuasaannya sebagai wakil ketua MPR, ketua DPD untuk mengontak langsung Yasonna.
Dadang mengatakan, Menkum HAM yang di bawah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), mestinya menjaga stabilitas nasional dan tak terburu-buru menyetujui SK itu. Oleh karenanya, Menkum HAM harus mencabut kembali SK kepengurusan OSO.
"Tanya dong Menkopolhukam sebagai koordinator bahwa Yasonna ada di bawahnya dalam konteks menjaga stabilitas nasional. Dan Menkum HAM sadar dan mencabut SK OSO yang dinilai cacat karena tidak dikonsultasikan dengan ketua dewan pembina," ujar Dadang.
Munaslub Partai Hanura ©2018 Merdeka.com/Arie BasukiDadang pun memandang Menkum HAM Yasonna Laoly tak menjalankan fungsinya dengan profesional. Seharusnya, kata Dadang, Yasonna harus melihat secara fair dan menangguhkan sampai masalah ini selesai.
"Kalau Menkum HAM mau di tengah-tengah berarti Menkum HAM menangguhkan sampai persoalan ini selesai. Karena di Hanura posisi dewan pembina memiliki peran fungsi kewenangan yang penting. Tanpa konsultasi dengan dewan pembina maka produk-produk cacat, jadi apa yang disampaikan oleh kubu OSO itu cacat semua," ucap Dadang.
Hanura adalah partai ketiga yang pecah pasca Pemilu 2014. Sebelumnya, ada Golkar dan PPP yang terbelah menjadi dua kepengurusan di internal. Nasibnya hampir sama, berebut SK Kemenkum HAM demi berkuasa di partai masing-masing.
Bahkan, Golkar dan PPP akhirnya menempuh jalur hukum. Sebelum pada akhirnya Golkar bersatu di bawah kepemimpinan Setya Novanto. Berbeda dengan PPP yang hingga kini masih berselisih antara kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz. Meskipun, kubu Romahurmuziy yang telah mendapatkan SK Kemenkum HAM, Djan tetap menempuh jalur hukum.
Sekjen Partai Hanura kubu OSO, Herry Lontung Siregar mengklaim, pihaknya yang paling sah berdasarkan SK Kemenkum HAM. Oleh sebab itu, dia yakin Wiranto berada di kubunya.
"Kalau kelihatannya kan Pak Wiranto mendukung kepengurusan yang sah. Itu saja selesai," kata Herry saat dihubungi merdeka.com, Kamis (18/1).
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang ©2017 Merdeka.com/Rendi PerdanaHerry juga menyinggung keabsahan Munaslub yang dihelat kubu Daryatmo. Dia menegaskan, Munaslub tersebut tidak sah. Sebab, merujuk AD/ART, Munaslub hanya bisa digelar oleh kepengurusan yang memiliki SK Menkum HAM.
Artinya, lanjut Herry, segala keputusan Munaslub kubu Daryatmo tidak sah termasuk keterpilihan Marsekal Madya (Purn) Daryatmo sebagai Ketua Umum pengganti sebagai Ketua Umum Partai Hanura pengganti OSO.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanura telah berkomunikasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHanura masih membuka peluang kepada siapa saja untuk didukung dalam pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaHasto memuji Oso tidak hanya piawai memimpin partai Sumatera, Sulawesi dan luar Jawa saja. Tetapi juga piawai menggarap di pulau Jawa, seperti Jabar Jateng.
Baca SelengkapnyaPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan 2024 diprediksi bakal terjadi saling tantang antarpetahana setelah "bercerai".
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto merasa pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan banyak tekanan dari aparat negara
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyindir perlu adanya Panja Netralitas BIN usai beredar pakta integritas dukungan Pj Bupati Sorong ke Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKedatangan Hanura menyambangi kantor DPP PDIP ini untuk menyatakan kerja sama partai politik dalam mendukung Ganjar di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBenny menyebut, Pemilu terdiri dari banyak tahapan.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar Pranowo membuka pintu bagi Partai Demokrat apabila ingin bergabung.
Baca SelengkapnyaMunas Partai Hanura ini juga akan menentukan dukungan mereka pada Pilkada DKI Jakarta dan Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDia menilai antara kubu Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin tak perlu komunikasi secara formal pun akan terlihat.
Baca Selengkapnya