Cyrus Network: Jokowi-Ma'ruf 56,4% Prabowo-Sandi 38,1%
Merdeka.com - Lembaga Survei Cyrus Network merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019. Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin disebut unggul dua digit dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei Nasional yang dilakukan Cyrus Network itu dilakukan sejak 27 Maret-2 April 2019 terhadap 1.230 responden penduduk Indonesia berusia 17 tahun dan sudah menikah. Responden laki-laki dan perempuan sama-sama 50 persen. Responden yang tinggal di wilayah desa 51 persen dan kota 49 persen.
Responden terpilih diwawancara menggunakan metode tatap muka. Margin of error survei +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Siapa saja pasangan capres-cawapres yang di survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mengungkapkan peta persebaran kekuatan elektabilitas setiap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan penghasilan.
-
Apa yang diukur dalam survei? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Apa hasil survei terkait pemberantasan korupsi di masa Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.Sementara responden menilai kondisi pemberantasan korupsi sangat buruk sebesar 4,8 persen, lalu yang menilai sedang-sedang saja sebesar 28,7 persen. Selain itu, 27,3 persen masyarakat menilai baik dan 1,4 persen sangat baik. Sisanya, 5,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
-
Siapa yang memenangkan survei di Jawa Tengah? Namun, suara Prabowo-Gibran masih jauh dari pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah.
-
Bagaimana persentase pengguna internet di Indonesia? IndonesiaWilayah: AsiaPengguna Internet: 212,9 jutaPopulasi: 273,8 jutaTingkat Penetrasi Internet: 77,76%
-
Siapa yang unggul dalam Pilkada Jabar menurut Survei Indikator? “Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,“ kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Tingkat elektabilitas ini diambil dengan berdasarkan simulasi kertas suara. Pertanyaan yang diajukan ke responden adalah 'Jika Anda saat ini sedang berada di dalam tempat pemungutan suara, dan di depan Anda ada kertas suara dengan dua pasangan capres-cawapres seperti di bawah ini, siapakah yang akan Anda pilih?'
Sebanyak 79,0% persen responden mengaku telah menetapkan pilihan.
"56,4 persen memilih Jokowi-Ma'ruf Amin, 38,1 persen memilih Prabowo-Sandiaga. 3,2 persen belum memutuskan, 0,7 persen tidak memilih, 1,6 persen tidak menjawab," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi dalam keterangannya, Kamis (11/4).
Sebanyak 48,5 persen dari pemilih Jokowi sudah mantap dengan pilihannya, sedangkan 30,2 persen responden pemilih Prabowo juga tak akan mengubah pilihannya.
"(Sebanyak) 6,8 persen responden pemilih Jokowi masih mungkin mengubah pilihannya, sementara di sisi lain, ada 7,3 persen pemilih Prabowo yang masih mungkin mengubah pilihan," ujar Hasan.
Berikut ini hasil survei elektabilitas capres-cawapres oleh Cyrus Network pada Januari 2019:
-Joko Widodo-Maruf Amin: 56,4 PersenKategori pemilihan sudah tetap: 48,5 PersenKategori pemilihan masih mungkin berubah: 6,8 PersenTidak menjawab: 1,1 Persen
-Prabowo Subianto-Sandiaga: 38,1 PersenKategori pemilihan sudah tetap: 30,2 PersenKategori pemilihan masih mungkin berubah: 7,3 PersenTidak menjawab: 0,6 Persen
-Belum memutuskan dan tidak menjawab: 5,5 PersenKategori pemilihan sudah tetap: 0,3 PersenKategori pemilihan masih mungkin berubah: 0,8 PersenTidak menjawab: 4,4 Persen
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaTren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Charta Politika digelar pada 4 Januari - 11 Januari 2024
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi mencapai 75,6 persen pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya