Desmond duga ada kongkalikong di balik kaburnya Anwar dari lapas
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menduga bisnis membuat tahanan kabur sudah membudaya dari dulu. Maka dari itu dirinya tak heran tahanan yang divonis hukuman seumur hidup bisa kabur dengan cara menyamar.
Pernyataan Desmond terkait kasus tahanan kabur di rumah tahanan Salemba. Tahanan bernama Anwar bin Kiman alias Rizal itu kabur dengan cara menyamar menjadi wanita berjilbab.
"Ya, kerjasama orang dalam kan bukan sesuatu yang baru juga. Dari zaman alien ditahan ya ada bisnis kan. Ini sudah budaya. Jangan-jangan di sana ada yang dinikmati oleh dirjen lapas," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/7).
-
Apa yang dikritik petugas damkar kepada Wakil Wali Kota Depok? 'Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,'
-
Dimana Dea Lestari pernah menjabat? Bahkan, ia juga pernah menjabat sebagai kepala sekolah TK Permata Hati yang berlokasi di Cipinang, Jakarta Timur.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Kenapa korupsi desa perlu ditangani? 'Hal ini perlu dilihat sebagai fenomena gunung es,' ujarnya.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
Politikus Partai Gerindra ini mendesak agar menteri terkait dan dirjen lapas mampu menyadari bahwa mereka sudah gagal bekerja. "Siapa yang mau bertanggung jawab, ya kepala Lapas, Dirjen Lapas dan menteri. Ini terulang-ulang lagi juga kan," tuturnya.
Desmond menganggap minimnya anggaran dan jumlah pegawai tak bisa dijadikan alasan bagi kaburnya tahanan di rutan. Sebab, selama ini komisi III DPR sudah mendukung dan menyesuaikan kebutuhan anggaran di Menkum HAM.
"Saya pikir kita selalu memberi anggaran terus yang terbaik di komisi III ya. Tapi selalu kurang, selalu kurang. Persoalannya kan klasik. Jadi kalau itu terus, duit ditambah terus jadi sekian triliun, 1,3 sekarang. Itu kan bukan jalan keluar, kayak bangun mall saja," pungkasnya.
Seperti diketahui, belum lagi genap sebulan menjadi penghuni hotel prodeo, Anwar diketahui kabur dari tahanan pada 7 Juli lalu, tepat hari kedua Lebaran Idul Fitri. Dia memanfaatkan padatnya kunjungan tahanan untuk mencari celah jalan keluar. Kebetulan, saat itu petugas yang berjaga juga sedikit.
"Saat itu Lebaran ke dua tanggal 7 Juli banyak sekali pengunjung yang membeludak, seharusnya ada sekitar 3.000 sekian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Setelah kami periksa berulang-ulang ternyata memang selisih satu, baru kita buka cctv nya," kata Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Salemba, Satriyo Waluyo, kepada merdeka.com, Selasa (11/7) lalu.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya adalah gembong narkoba (Murtala bin Ilyas), otak intelektual dalam jaringan narkoba Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnwar Usman menjawab laporan Tim Pembela Demokrasi Indonesia terkait dugaan nepotisme.
Baca SelengkapnyaHal itu perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang bisa dilakukan mantan bupati Kotawaringin tersebut.
Baca SelengkapnyaZico mengaku mendapat informasi Anwar diduga sengaja tidak membentuk MKMK.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca SelengkapnyaIa dimutasi menjadi Kasubbagrenprogar Bagren Polres Metro Jakarta Pusat. Posisi yang ditinggalkannya itu diisi oleh AKP Acep Atmadja.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Benny, Dewas KPK tak sepenuhnya menjalankan tugas tersebut.
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaBenny tak paham dengan tugas Dewas KPK, yang seharusnya mengawasi kinerja KPK.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan korupsi yang menyeret Ujang Iskandar tersebut terjadi pada tahun 2009. Saat itu, Ujang Iskandar bupati Kotawaringin.
Baca Selengkapnya