Dukungan ke PDIP naik drastis, Demokrat menurun tragis
Merdeka.com - Susunan tiga besar partai dalam rilis survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengalami perubahan. PDIP dan Golkar tetap berada pada dua besar, sementara Partai Demokrat terdepak atau disalip Partai Gerindra.
"Untuk perolehan partai dalam survei kami bulan November ini, PDIP mendapatkan 17,6 persen, dari dukungan sebelumnya 11,6 persen, Partai Golkar 14,8 persen, dan Partai Gerindra 8,6 persen dukungan," kata peneliti Politik dan Hubungan Internasional CSIS Fabias Basuki, di Kantor CSIS, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Minggu (1/12).
Fabias mengungkap Partai Demokrat memperoleh dukungan sebanyak 7 persen. Nilai dukungan itu menurun bila dibandingkan dalam hasil survei CSIS pada bulan Juli yang mencapai 11,1 persen dukungan.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
Kemudian di bawah Partai Demokrat ada PKB dengan raihan 4,6 persen. L ada PPP 3,5 persen, PAN dan PKS 3,5 persen, Partai Hanura 2,4 persen, Nasdem 2 persen, PKB dan PKPI 0,5 persen, Golput dan lainnya 3,1 persen, dan belum punya pilihan sebanyak 28,8 persen.
"Dari responden yang belum memiliki pilihan terjadi penurunan, sebelumnya pada April lalu mencapai 40 persen dan sekarang 28,8 persen. Ini artinya partai-partai sudah bergerak di tingkatan bawah memulai kampanye," papar Fabias.
Dari tren dukungan kepada partai, terjadi perubahan pada hasil survei CSIS bulan bulan Juli lalu. Ini bisa dilihat dari kenaikan perolehan Partai Gerindra yang memperoleh dukungan yang solid dan masuk tiga besar.
Survei CSIS pada Juli lalu menempatkan Partai Gerindra dengan capaian 5,2 persen dan pada survei November 8,6 persen dukungan. Partai lain yang mengalami kenaikan dukungan adalah PKB dan PKS. Pada Juli lalu PKB mencapai 2,8 persen dan PKS 2,2 persen.
"Pada survei November CSIS ini menunjukkan kenaikan dukungan kepada PDIP drastis. Sedangkan Demokrat justru turunnya drastis. Gerindra kenaikannya solid. PKB naik setalah Pilkada Jawa Timur. PKS mesin partainya sudah jalan di tingkatan bawah. PAN dan PPP fluktuatif," terang Fabias.
Survei CSIS yang bertajuk 'Tanda-tanda berakhirnya Oligarki Elite Partai?' dilakukan di 33 provinsi dan berlangsung pada 13 sampai 20 November 2013 dengan wawancara tatap muka. Jumlah sampel 1180 responden dengan tingkat kesalahan 2,85 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat dan proporsi kelamin 50:50 persen untuk laki-laki dan perempuan. Proporsi responden untuk desa dan kota juga sama 50:50 persen dengan data BPS 2011. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
apabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca Selengkapnya