Emil Dardak: Tanpa pedagang car free day tidak akan ramai
Merdeka.com - Hadir di Car Free Day (CFD) Taman Bungkuk Surabaya, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan istri, Arumi Bachsin bikin heboh, Minggu (4/3). Pengunjung dan pedagang sekitar CFD menyerbu pasangan idola baru kaum milenial tersebut untuk berswafoto. Beberapa pedagang juga ada yang curhat.
Ini terjadi saat para pengunjung dan pedagang melihat Emil dan Arumi tengah berjalan-jalan dan berolahraga kecil di sekitar Taman Bungkul. Alhasil, kehadiran keduanyapun menjadi 'magnit' di arena CFD. Banyak warga yang minta foto bersama dan permintaan itupun disambut dengan senyum ramah oleh Bupati Trenggalek non-aktif dan istri.
Selanjutnya Emil dan Arumi menyempatkan diri menyambangi sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dadakan di lokasi CFD Taman Bungkul. Bahkan, mereka sempat juga membeli makanan khas Suroboyoan: Semanggi. Keduanya cukup menikmati lezatnya Semanggi Suroboyo itu.
-
Kenapa Sidik Eduard berjualan cilok? 'Orang bilang cuma mau nyari sensasi, orang belum tau aja, mungkin orang mikir dunia entertain sangat menjanjikan, tapi dropn-ya orang gimana nggak tau kan,' ujarnya.
-
Apa yang diprotes pedagang Teras Malioboro II? Mereka melakukannya sebagai aksi protes karena merasa tidak dilibatkan terkait rencana relokasi mereka ke tempat baru di Ketandan dan Beskalan.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang dikritik petugas damkar kepada Wakil Wali Kota Depok? 'Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,'
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Emil lalu berbincang dengan para pedagang. Diapun dicurhati sejumlah pedagang yang mengeluh karena dilarang berjualan di atas trotoar meski hanya saat CFD saja. "Saya mewakili penjual di CFD, soal kami dilarang berjualan di trotoar padahal kami berjualan hanya beberapa jam setiap minggunya. Mungkin seminggu sekali hanya dua jam saja," keluh salah satu penjual di sekitaran CFD Taman Bungkul, Agnia.
Perempuan pemilik lapak dagangan mukena ini lalu membandingkan dengan beberapa tempat lainnya. Seperti di Pasar Keputran dan Pasar Kembang misalnya. Di dua tempat itu, para pedagang diperbolehkan menggelar lapaknya setiap hari. "Kita ingin meminta jalan tengahnya, ada solusi bagi kami untuk bisa mengais rejeki di CFD ini," pinta Agnia.
Menanggapi keluhan pedagang, Emil mengatakan, penataan daerah, tentunya menjadi kewenangan setiap pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah provinsi tentunya hanya dapat mendorong pertumbuhan UMKM bisa berkembang lebih baik.
"Secara pribadi saya yakin tanpa pedagang, CFD juga tidak akan rame dan saya yakin bila semuanya duduk bersama pasti akan menemukan jalan keluar dari permasalahan ini," papar Emil menjawab keluhan para pedagang di CFD.
Pedagang, lanjut dia, harus bisa memahami sikap pemerintah mengambil perspektif ini. "Dan sebaliknya, pemerintah daerah juga harus melakukan hal yang sama untuk menemukan jalan tengahnya," kata Emil di hadapan para pedagang yang mengangguk-anggukan kepala tanda setuju dengan pnedapat Emil.
Lebih jauh, Emil berpendapat, CFD memberikan kesempatan antara penjual dan pembeli bertemu. Pembeli di CFD yang tentunya tidak setiap hari digelar, untuk mencari barang yang tidak dijual di toko. "Atau bisa saja sesuatu barang yang unik yang dijual di CFD."
"Ini bisa juga menjadi kesempatan seseorang mengenalkan sesuatu yang baru, produk unik, promosi inovasi itu di sini. Ini suatu kesempatan anak-anak kampus, mahasiswa mendisplay apa yang baru."
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru menyebut bahwa sudah banyak masyarakat umum yang dapat berjualan di CFD tanpa melangggar aturan.
Baca SelengkapnyaGelaran CFD telah diketahui secara luas oleh masyarakat Kabupaten Paser. Bahkan katanya telah menjadi ikon di Bumi Daya Taka.
Baca SelengkapnyaWali Kota Tarakan Khairul ikut meramaikan Car Free Day (CFD), Minggu (24/9).
Baca SelengkapnyaAnies ingin membuat para pengunjung CFD menjadi lebih nyaman saat berolahraga.
Baca SelengkapnyaHari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) akan ditiadakan untuk sementara pada Minggu (11/2) nanti.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan terus berupaya meningkatkan UMKM di wilayahnya. Mengingat, UMKM menjadi salah satu pondasi perekonomian di wilayah, bahkan nasional.
Baca SelengkapnyaTidak ada CFD karena Pemprov DKI menyediakan car free night di malam tahun baru 2024
Baca SelengkapnyaGerakan Bebas Macet dan Polusi yang dilakukan dengan melarang pegawai Pemkot Surabaya naik motor ke kantor curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas tiba di loby Blok A Tanah Abang pada pukul 11.30 WIB.
Baca SelengkapnyaMenurut Babah Alun, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Baca SelengkapnyaEmil akan memprioritaskan hal ini jika dirinya terpilih dalam kontestasi Pemilihan Gubernur 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca Selengkapnya