Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon: Jokowi telat rombak kabinet

Fadli Zon: Jokowi telat rombak kabinet Fadli Zon. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai Presiden Joko Widodo telat melakukan perombakan kabinet. Sebab, seharusnya reshuffle sudah dilakukan beberapa bulan lalu ketika kinerja menteri di bidang ekonomi menjadi sorotan publik.

"Perombakan kabinet ini agak terlambat karena seharusnya dilakukan beberapa waktu lalu terkait sejumlah menteri yang disoroti di bidang ekonomi," kata Fadli di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Rabu (12/8).

Dia mengatakan reshuffle itu terlihat tambal sulam meskipun nama-nama yang mengisi kursi menteri itu memiliki potensi dan pengalaman. Hal itu menurut dia, terutama menteri yang diganti adalah menteri koordinator, bukan menteri teknis.

"Kalau kita mau melihat masalah ekonomi, lebih banyak di kementerian teknis, bukan koordinasi. Saya mencontohkan kementerian bidang ekonomi yang kebijakannya tidak mendukung stimulus perkembangan ekonomi," ujarnya seperti dilansir Antara.

Fadli mencontohkan kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang agak menghambat pengusaha di tengah situasi ekonomi saat ini.

Menurut dia, kebijakan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang menaikkan pajak dan menyulitkan subjek pajak tanpa berhasil memperluas subjek pajak.

"Menteri Pemuda dan Olahraga (Imam Nahrawi) juga telah membuat kekisruhan di persepakbolaan nasional. Sepak bola merupakan bagian dari gerak ekonomi rakyat karena selain sebagai hiburan, juga memiliki segi ekonomi," katanya.

Fadli juga menyoroti kinerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang tidak terlihat prestasinya dalam meningkatkan lifting minyak dan gas.

Menteri ESDM menurut dia, lebih cenderung meliberalisasi dan mempersulit rakyat dengan kebijakan kenaikan BBM.

"Terkait kondisi ekonomi saat ini namun menteri di bidang ekonomi tidak diganti maka reshuffle ini sangat tanggung," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, di bidang hukum, Presiden Jokowi masih mempertahankan Yasonna Laoly padahal yang bersangkutan mengeluarkan kebijakan yang membuat gaduh kondisi politik nasional. Hal itu ujar Fadli, menunjukkan pemerintahan Jokowi-JK ingin menjaga kegaduhan politik.

"Ketakutan (dalam perombakan kabinet) menunjukkan reshuffle tambal sulam yang memperlihatkan beberapa memiliki backing politik," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet, antara lain mengangkat Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo. Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.

Lalu mengangkat Sofyan Djalil sebagai Menteri PPN/ Kepala Bappenas menggantikan Andrianof Chaniago. Presiden Jokowi juga mengangkat Thomas T Lembong menggantikan Rahmat Gobel dan mengangkat Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno, serta mengangkat Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kementerian Era Prabowo-Gibran Ada yang Dipisah dan Digabung
Kementerian Era Prabowo-Gibran Ada yang Dipisah dan Digabung

Muzani juga memastikan akan ada penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya
Gerindra Nilai Rencana Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bakal Lebih Efektif, Ini Alasannya
Gerindra Nilai Rencana Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bakal Lebih Efektif, Ini Alasannya

Dia enggan membeberkan kementerian apa yang nantinya akan dilakukan penggabungan ataupun pemisahan.

Baca Selengkapnya
Pandangan Jokowi soal Pilpres 2024: Koalisinya Belum Jelas
Pandangan Jokowi soal Pilpres 2024: Koalisinya Belum Jelas

Jokowi beralasan, fokusnya bekerja saat ini juga dilandasi kekhawatiran situasi global yang tidak menentu.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Jawab Isu Suasana Kabinet Canggung Akibat Beda Politik
Presiden Jokowi Jawab Isu Suasana Kabinet Canggung Akibat Beda Politik

Kabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Belanja Infrastruktur Digital Ditekan: Tak Ada Lagi Aplikasi Baru
Jokowi Minta Belanja Infrastruktur Digital Ditekan: Tak Ada Lagi Aplikasi Baru

Presiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Sentil Pihak yang Merasa Paling Berkuasa Soal Data
VIDEO: Presiden Jokowi Sentil Pihak yang Merasa Paling Berkuasa Soal Data

Jokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.

Baca Selengkapnya
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding

okowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron.

Baca Selengkapnya
Wacana Jokowi Reshuffle Kabinet, PDIP Kurang Setuju Kecuali Menteri Berurusan Hukum
Wacana Jokowi Reshuffle Kabinet, PDIP Kurang Setuju Kecuali Menteri Berurusan Hukum

Wacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Banyak Investor Kabur dari RI: Percuma Marketing, Pembebasan Lahan Saja Gagal dan Izin Ruwet
Jokowi Ungkap Banyak Investor Kabur dari RI: Percuma Marketing, Pembebasan Lahan Saja Gagal dan Izin Ruwet

Menurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.

Baca Selengkapnya
Ditanya Soal Reshuffle, Sandiaga Ungkap Pemerintah Fokus Urus Sidang Kabinet di IKN
Ditanya Soal Reshuffle, Sandiaga Ungkap Pemerintah Fokus Urus Sidang Kabinet di IKN

Sandi menyampaikan, saat ini pemerintah tengah fokus menyiapkan sidang kabinet perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya
Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja
Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja

Nantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas

Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.

Baca Selengkapnya