Fadli Zon sebut elektabilitas Jokowi sudah lampu kuning
Merdeka.com - Hasil Survei Poltracking menunjukkan elektabilitas Jokowi ada di kisaran 57 persen. Sebagai calon petahana, angka tersebut dinilai kurang memuaskan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut hasil elektabilitas tersebut adalah lampu kuning bagi Presiden Jokowi.
"Kalau menurut saya itu sudah lampu kuning mau ke lampu merah. Itu menurut saya sudah alarm. Menurut saya berat untuk naik," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/2).
Dia menjelaskan, selama ini Jokowi belum bisa menjawab semua permasalahan di Indonesia. Bahkan, kata dia, banyak masyarakat yang belum merasakan kesejahteraan.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
"Persoalannya menurut saya dia tak bisa menjawab persoalan rakyat. Kebutuhan rakyat itu ekonomi," ungkapnya.
Wakil Ketua DPR itu juga menuding Jokowi selalu sibuk dengan kegiatan pencitraannya dan bukan menyelesaikan permasalahan di Indonesia.
"Bagaimana mau menjawab kebutuhan ekonomi kalau Presiden sibuk dengan pencitraan. Pencitraan untuk hadir pake sendal, pake kaus oblong, bagi-bagi untuk hadir. Itu kan tidak menyelesaikan persoalan bangsa. Tiap hari pencitraan itu menurut saya ngabisin waktu," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHasil survei Poltracking Indonesia mengungkap 17,6 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaElektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus.
Baca SelengkapnyaZulhas Ungkap Kertas Putih yang Dibawa Jokowi Saat Makan Bareng: Itu Hasil Survei
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik mencatat elektabilitas pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.
Baca Selengkapnya