Fahri Hamzah duga Jokowi bakal gaet ekonom jadi cawapres di 2019
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menduga Joko Widodo akan memilih calon Wakil Presiden dari kalangan ekonom di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Calon wakil presiden dari kalangan ekonom dinilai mampu membantu dan membela Jokowi dari serangan isu-isu ekonomi.
"Dugaan saya Pak Jokowi tetap cari ekonom kalau 20 persen. Karena Pak Jokowi akan sulit dibela dalam teori ekonomi. Dia pasti cari ekonom," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8).
"Dulu kan seru (debat cawapres) antara bekas Menko Kesra lama Pak JK melawan Menko Perekonomian baru Pak Hatta. Seru kan," sambungnya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Wapres dari kalangan ekonom, kata Fahri, diperlukan karena tak lepas dari tren penurunan ekonomi nasional di mana komoditi dan daya beli masyarakat menurun berbanding dengan utang negara yang kian besar hingga mencapai Rp 3.706,52 triliun. Membengkaknya utang negara, menurut Fahri, karena pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur di daerah-daerah.
"Sekarang kan komoditas rendah, pendapatan rendah, ada ekspansi infrastruktur yang habiskan uang. Jokowi lakukan utang sama cabut subsidi. Ini sudah dua-duanya susah dibela. Ini dia perlu ekonom," terangnya.
Soal jumlah pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, Fahri menyebut, hal itu tergantung pada keputusan MK soal ambang batas pencalonan Presiden 20 persen. Dia memprediksi jika MK menganulir ambang batas capres 20 persen, maka jumlah pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden akan semakin banyak.
"Kita tunggu saja dulu judicial review di MK. Sebab kalau jadi 0 persen ini akan ramai. Calonnya akan banyak," tambahnya.
Oleh karenanya, lanjut Fahri, apabila kontestan di Pilpres makin banyak, Jokowi dituntut mencari pendamping yang kompeten.
"Kalau ramai, dia mesti cari wakil kompatibel. Karena perangnya ini bunuh membunuh. Artinya kejam ini perdebatan. Akan lahir banyak orang menggugat argumen yang ada," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah untuk tidak terburu-buru menjadi menteri
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka telah resmi diusung menjadi Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah menilai Prabowo sangat memahami ekonomi kerakyatan untuk membangun Indonesia menjadi lebih tangguh di masa yang akan datang.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyiapkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur bukan sebagai Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaDasco menilai, pernyataan Hashim bukan sebagai bentuk calon menter
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya saat menyatakan dukungan, Fahri Hamzah berterus terang jika dia menginginkan Prabowo Subianto memimpin selama dua periode.
Baca SelengkapnyaErick Thohir dinilai mampu membawa kemenangan bagi Prabowo karena memiliki pengalaman sebagai timses Jokowi.
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah mengatakan, Gibran memiliki hak untuk maju sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaSelain Gibran, ada nama Erick Thohir, Khofifah hingga Airlangga.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Jokowi, Megawati dan Ganjar sudah bisik-bisik bahas Cawapres.
Baca SelengkapnyaSecara partai, Jokowi harusnya mendukung Ganjar. Namun, Jokowi juga terlihat mesra dengan Prabowo.
Baca Selengkapnya