Gerindra ajak partai lain gabung buat lawan PDIP di Pilgub Jateng 2018
Merdeka.com - Tidak hanya Partai Golkar saja yang menginginkan pertarungan satu lawan satu alias head to head antara PDIP dan partai-partai lainnya di Jateng. Namun, Partai Gerindra juga menginginkan hal yang sama.
"Kita berharap, nanti ada skema head to head (pertarungan satu lawan satu). Tapi tentunya, politik itu dinamis. Dalam arti, pasti kita menghargai. Kita juga menghargai PDIP yang telah melakukan proses. Tapi bukan berarti kita menunggu PDIP. Mau diberikan rekomendasi kepada siapa itu ranah daripada PDIP," tegas Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sriyanto Suryo Saputro kepada merdeka.com, Selasa (29/8) di Kota Semarang, Jateng.
Inisiatif ingin head to head ini, menurut Sriyanto, merupakan inisiatif partainya sendiri setelah melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan pengurus DPP Partai Gerindra di Jakarta. Sehingga, selain melakukan konsolidasi di internal partai, Gerindra saat ini juga melakukan komunikasi dengan partai lain seperti PAN, PKS, PKB dan Demokrat kemungkinan untuk menyusun kekuatan menggalang pertarungan dan menginisiasi pertarungan head to head di Pilgub Jateng 2018 tersebut.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
"Tapi sampai sekarang kita tetap melakukan komunikasi politik dengan PKS, dengan PAN, dengan PKB juga, Demokrat, juga Golkar, kita terus melakukan komunikasi," terangnya.
Sriyanto menjelaskan, jika inisiatif dan usulan head to head ini tidak mengekor atau mengikuti inisiatif dari Partai Golkar. Namun, datang dari inisiatif dari pengurus DPD Partai Gerindra Jateng sendiri.
"Pertimbangan sendiri. Maksud kami, tentunya kami juga menghargai Golkar. Tapi apakah itu iya, kemudian Golkar bisa mengendalikan head to head? Itu hak dari Golkar. Tapi dari awal kami sudah memasang skenario ini. Kami lagi-lagi menghargai langkah politik dari partai manapun," katanya.
Bedanya, menurut Sriyanto, konsep satu lawan satu Golkar, jika tidak head to head, maka Ketua DPD Partai Golkar Jateng tidak akan maju. Namun, untuk Partai Gerindra pada awal persiapan akan berupaya maksimal menghimpun dan berkomunikasi dengan partai lainnya untuk head to head. Sehingga, dirinya menyatakan skema head to head ini antara PDIP dan kekuatan partai lainnya bersama Partai Gerindra menjadi kekuatan yang seimbang di pertarungan Pilgub Jateng.
"Kalau kita punya skema itu bukan berarti kita mengikuti. Kalau di Golkar setahu saya, Pak Wisnu mau maju asal head to head. Tapi kalau kita nggak. Bukan Pak Wachid mau maju asal head to head, nggak. Kemudian Pak Ferry (Juliantono) mau maju asal head to head, nggak. Siapapun nanti yang kita usung ini adalah kekuatan besar yang nanti akan menjadi lawan tanding yang seimbang," pungkasnya.
Sriyanto pun secara terbuka mengajak kepada partai lain untuk bersama-sama berembuk menentukan dan mengusung siapakah calonnya jika dimungkinkan terjadi pertarungan head to head antara PDIP dengan calon partai-partai lainnya. Soal apa alasan strategi head to head ingin diterapkan Partai Gerindra, dirinya secara jujur merahasiakannya karena bagian dari strategi pertarungan Pilkada 2018.
"Oh ya, kita mengharapkan seperti itu. Makanya kita terus melakukan komunikasi. Mari, yang fakta sekarang kan yang ngusung sendiri hanya PDIP. Ayo, partai yang lain kalau sepakat dengan kita bersama-sama. Soal calonnya, ayo dirembug bareng-bareng. Yah, ini alasan perusahaan. Tapi saya kira jenengan sudah tahu ya," kata dia.
Sederet nama telah digadang sebagai calon gubernur Jawa Tengah. Misalnya, Marwan Jafar dari PKB. Gerindra telah mengerucut tiga nama yakni Abdul Wachid, Ferry Juliantono dan Sudirman Said.
Sementara PDIP, tengah membuka penjaringan. Nama beken yang telah mendaftar yakni incumbent Ganjar Pranowo dan Bupati Kudus Musthofa.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaDedi menilai, pecah kongsi Golkar dan KIM utamanya karena memang tidak ada kepentingan Jokowi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaOSO mengaku banyak membahas masalah kebangsaan ketika berdiskusi dengan Megawati dan PDIP.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP sampai hari ini masih terus membuka pintu bagi partai manapun termasuk Golkar untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaMeski belum menyampaikan sikapnya secara gamblang, namun ada isyarat dari Gusti Bhre untuk menerima pinangan 6 parpol.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut keinginan untuk mengajak kerja sama dengan Demokrat dan PKS itu ada.
Baca Selengkapnya