Ibas: Pimpinan DPR tak pantas temui Donald Trump

Merdeka.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menilai kunjungan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil DPR Fadli Zon ke Amerika yang sempat mendukung kandidat Capres AS dari Partai Republik Donald Trump tak pantas. Ibas menilai pertemuan itu tak pantas karena kunjungan keduanya ke AS sedianya untuk menghadiri Konferensi Dunia IV Pimpinan Parlemen Dunia di markas PBB yang berlangsung 31 Agustus-2 September.

"Pimpinan DPR ketemu kandidat dari Partai Republik itu tindak pas dan tidak pantas. Itu publik (masyarakat) yang mengatakan ya," kata Ibas di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (6/9).

Ibas mengatakan, aturan perjalanan dinas para anggota dewan ke luar negeri itu bermacam-macam tujuan dan jelas. "Pandangan kami setiap pimpinan dan dewan keluar negeri itu tentu sudah ada daftarnya, tujuannya beda- beda, apa itu tujuan untuk pengawasan, apa itu tujuan studi banding dan lain-lain, seharusnya itu jelas dan transparan," paparnya.

Ibas juga menegaskan perjalanan dinas yang dilakukan Ketua DPR dan Wakil DPR tersebut sudah menyimpang dan menjadi masalah. "Yang tidak tepat itu berkunjung keluar negeri (perjalanan dinas) bukan pada tujuan kerjanya, itu menjadi masalah," ucap Ibas.

Lebih lanjut Ibas merasa bangga jika para wakil rakyat tersebut bertujuan membangun kerjasama antar negara dalam tugas kunjungan kerja ke luar negeri. Namun jika tempat dan acaranya tidak sesuai itu menjadi hal buruk bagi citra DPR.

"Kita akan bangga dan senang jika parlemen bisa kerjasama dengan berbagai pihak. Tapi kalau ada kegiatan diluar dinas kerja dan kecenderungan masyarakat untuk mendorong/lapor ke mahkamah dewan kehormatan DPR, kita dukung," bebernya.

Masyarakat merasa 'gerah' akibat ulah Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil DPR Fadli Zon yang tertangkap kamera mendukung Calon Kandidat Presiden Amerika dari Partai Demokrat, Donald Trump, padahal pada saat itu Setya Novanto dan Fadli Zon ke Amerika dalam rangka kunjungan kerja (dinas).

"Teman-teman DPR pasti dengar keluhan masyarakat, kunjungan itu pada saat yang tidak tepat dan pas," tutupnya.