Ini kecurangan pilpres yang harus dilawan
Merdeka.com - Delapan hari menjelang pemilu presiden (pilpres), 9 Juli 2014, relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla, menemukan sejumlah model kecurangan yang harus diwaspadai. Di sejumlah kota, sejumlah kasus kecurangan bahkan telah menyeruak ke permukaan.
Selain kampanye hitam, seperti pembuatan dan penyebaran tabloid Obor Rakyat yang dibikin oleh orang Istana, Setiyardi, intimidasi dan tindak kekerasan juga sudah dilancarkan untuk menghadang laju kemenangan Jokowi-JK. "Kami sangat sadar perjalanan menuju kemenangan dalam pilpres 9 Juli nanti tidak akan mudah. Kami, para relawan, akan melawan segala tindak kecurangan," kata Sinnal Blegur, Ketua Panitia Rapat Akbar Nasional untuk Kemenangan Jokowi-JK.
Relawan, lanjut Sinnal, menengarai politik uang juga sudah dijalankan untuk merebut simpati dan dukungan para pemilih. Di beberapa kota, seperti Pemalang, bahkan ditemukan adanya kertas suara pilpres yang sudah berlubang di bagian capres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
-
Bagaimana poster pemilu menarik minat pemilih? Keindahan visual ini bertujuan untuk menangkap perhatian pemilih dan membuat pesan kampanye lebih mengesankan.
-
Bagaimana incumbent memanfaatkan popularitasnya? Keberadaannya yang sudah dikenal dapat menjadi modal politik yang kuat dalam meraih dukungan.
-
Apa itu politik uang? Politik uang (money politic) adalah sebuah upaya memengaruhi pilihan pemilih (voters) atau penyelenggara pemilu dengan imbalan materi atau yang lainnya. Dari pemahaman tersebut, politik uang adalah salah satu bentuk suap.
-
Gimana uang bisa mempengaruhi Pemilu? Ia menyebut bahwa calon legislatif (caleg) yang memiliki sumber daya finansial yang cukup seringkali tidak perlu melakukan kampanye secara aktif, karena ancaman uang sudah cukup kuat untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
-
Apa yang dipromosikan dalam iklan? Dalam peluncuran iklan video musik terbarunya ini, Sido Muncul turut mengundang para penari yang menarikan Tarian Kabasaran khas Minahasa.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
Cara-cara intimidasi dan penghalang-halangan dengan pelaku aparat kepolisian juga mulai bermunculan. Hal ini, contohnya, terjadi di Garut ketika sejumlah relawan hendak mendeklarasikan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) di Lapangan Nagrog Karangpawitan, Garut, 28 Juni lalu.
Menurut Sekjen Almisbat, Hendrik Sirait, bentuk penghalang-halangan itu mulai dari izin acara yang susah didapatkan, pelarangan pemasangan baliho dengan dalih keamanan. "Berbagai atribut Jokowi-JK juga tidak boleh dipasang di tempat strategis. Hal ini kontradiktif dengan atribut Prabowo-Hatta yang bebas dipasang di berbagai penjuru kota," kata Hendrik.
Masih di Jawa Barat, lanjut dia, aparat birokrasi seperti lurah juga terindikasi tidak netral. "Hal ini membuat warga di desa-desa menjadi khawatir untuk mengenakan atribut atau kaos bergambar Jokowi," ungkap pria yang akrab disapa Iblis ini.
Suasana, terutama di daerah-daerah pinggiran yang sulit mendapatkan akses informasi, dan wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi, sengaja dibuat mencekam akibat ketakutan menyusul intimidasi, teror dan ancaman yang dilakukan oleh instrumen negara terhadap mereka yang bersimpati pada pasangan Jokowi-JK. "Menurunnya elektabilitas suara Jokowi-JK sangat kuat terjadi karena diciptakan dengan pola yang sistematis," lanjut Hendrik.
Almisbat juga menerima laporan banyak terjadi pencopotan dan pengrusakan berbagai spanduk dan alat peraga capres Jokowi. Hingga saat ini, kata Hendrik, Almisbat masih mengumpulkan berbagai informasi di lapangan yang menyebutkan aparat TNI juga mulai rajin mendatangi para pemilih di desa-desa.
Melihat berbagai kecurangan yang mulai bermunculan secara sistematis, baik Sinnal Blegur maupun Hendrik Sirait, akan mengerahkan tenaga relawan sekurangnya lima orang di setiap TPS yang ada di seluruh Indonesia, pada pilpres 9 Juli nanti. (skj) (mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Praktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.
Baca SelengkapnyaPolitik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.
Baca SelengkapnyaPelanggaran administrasi pemilu adalah pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pemilu.
Baca SelengkapnyaBivitri menilai, modus ketua KPPS TPS 028, Pinang Ranti, Makassar, Jaktim yang mencoblos 19 surat suara milik Pramono-Rano bukan hal baru.
Baca Selengkapnya'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.
Baca SelengkapnyaBentuk praktik ini bervariasi, mulai dari pemberian uang tunai, paket sembako, hingga barang-barang lain yang memiliki nilai ekonomis.
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaPara petahana atau penjabat (Pj) kepala daerah kerap memamerkan penurunan inflasi di daerahnya.
Baca SelengkapnyaUang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPelanggaran pemilu merujuk pada tindakan yang melanggar aturan dan norma-norma yang telah ditetapkan dalam proses pemilihan umum suatu negara.
Baca SelengkapnyaSoroti Kecurangan Pemilu 2024, Civitas Akademika dan Masyarakat Sipil Demo Kantor Gubernur Sumbar
Baca SelengkapnyaHugua dianggap sudah muak dengan praktik suap menyuap yang terjadi di Indonesia
Baca Selengkapnya