Jawaban Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP: Saya Mau Pensiun ke Solo, Banyak yang Muda-muda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons usulan dirinya menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Guntur Soekarnoputra beropini, Jokowi perlu melanjutkan karir politiknya menjadi Ketua Umum PDIP.
Jawaban Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP: Saya Mau Pensiun ke Solo, Banyak yang Muda-muda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons usulan dirinya menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan. Jokowi mengaku ingin pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah setelah masa jabatannya sebagai Presiden RI berakhir.
Lagi pula, kata Jokowi, masih ada tokoh-tokoh muda yang bisa meneruskan kepemimpinan di PDIP.
"Saya mau pensiun pulang ke Solo, banyak yang muda muda," kata Jokowi di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).
Menurut mantan Wali Kota Solo ini, tokoh muda yang bisa menjadi Ketum PDIP adalah Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
"Mbak Puan, Mas Prananda, gitu kan," Jokowi menandaskan.
Sebelumnya, putra Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra beropini, Jokowi perlu melanjutkan karir politiknya menjadi Ketua Umum PDIP.
"Langkah Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP ini sangat dimungkinkan," tulis Guntur.
Dengan adanya usulan agar Jokowi menjadi Ketum PDIP tersebut, Guntur lantas menyebut Megawati bisa menjadi Ketua Dewan Pembina.
"Dalam hal ini, jika nanti disetujui Megawati akan menjadi ketua dewan pembina. Dapat saja kepada Megawati diberikan lagi hak prerogatif layaknya sebelumnya," ujar Guntur.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum PDIP dan Megawati Soekarnoputri sebagai Dewan Pembina.
Dia menilai, untuk penetapan ketua umum terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui.
"Kalau kita melihat periodisasinya itu antara bulan April sampai dengan bulan Agustus, kembali pada trek periodisasi lima tahunan, dan kongres adalah lembaga pengambil keputusan tertinggi yang nanti akan dihadiri oleh utusan. Utusan ini dalam kultur PDI perjuangan menyerap demokrasi arus bawah," sambung dia.
Lebih lanjut, Hasto menyebut PDIP menempatkan Soekarno termasuk Megawati menjadi sentral dalam mengambil suatu langkah, termasuk penetapan ketua umum PDIP.
"Sehingga terkait dengan ketua umum partai itu sepenuhnya berada di tangan kongres di mana dari bacaan yang kami lakukan, setelah rapat kerja nasional memang menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai sentral," ucap dia.
"Bahkan di dalam masa transisi ke depan karena 2024 itu ada terbentuk pemerintahan baru, diperlukan pengawalan oleh sosok pemimpin yang kuat. Pemimpin yang emosional bonding nya itu melekat dengan anak ranting, ranting dan PAC partai yakni Ibu Megawati Soekarnoputri," imbuh Hasto.