Jokowi Tidak Hadiri Harlah PPP, Mardiono: Kami Partai Koalisi Pemerintah
Mardiono mengatakan sebagai partai pendukung pemerintah, PPP mengundang Jokowi.
Jokowi Tidak Hadiri Harlah PPP, Mardiono: Kami Partai Koalisi Pemerintah
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muh Mardiono menunjukkan kekecewaannya karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hadir di peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 di GOR Sudiang Makassar, Sabtu (27/1).
Dalam orasi politiknya, Mardiono mengatakan sebagai partai pendukung pemerintah, partainya mengundang Jokowi. Hanya saja Jokowi tidak hadir dan lebih memilih kunjungan kerja di Sleman, DIY.
"Kami partai koalisi pemerintah, maka kami mengundang Presiden Bapak Jokowi. Tetapi kami sangat memaklumi bahwa seorang presiden, kepala negara, tentu memiliki agenda yang padat, jadwal-jadwal yang begitu ketat, sehingga (sebelumnya) direncanakan hadir di tempat ini, tidak dapat hadir di tengah-tengah kita semua," kata Mardiono.
Meski Jokowi tidak hadir, Mardiono meminta kepada kader dan pengurus PPP untuk tidak kecil hati. Ia meminta kepada kader dan pengurus untuk terus bersemangat menyambut Pemilu yang tersisa 18 hari lagi.
"Kader-kader PPP, kita tidak pernah perlu berkecil hati. Kita tidak boleh kecil hati, tidak boleh kehilangan semangat, bahwa hari ini dia (Presiden Jokowi) tidak hadir, sebagaimana biasanya (selalu hadir)," tegasnya.
Mardiono mengaku yakin presiden selanjutnya akan bersama PPP. "Insya Allah, tahun 2024-2029, kita akan punya presiden yang selalu bersama dengan kita semua," tuturnya.
Mardiono pun memuji sosok pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden usungannya yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Mardiono menyebut Ganjar dan Mahfud adalah sosok yang original dan apa adanya.
"Buat kami, ini orang harus melihat original, siapa apa adanya. Itu yang paling penting. Kita memilih pemimpin itu pemimpin yang autentik, harus yang asli, apa adanya," tegasnya.
Sementara terkait survei elektabilitas PPP yang terancam tidak masuk dalam Parlementary Threshold, Mardiono mengaku hal biasa. Dia mengatakan setiap menjelang Pemilu, lembaga survei selalu menyebut PPP tidak masuk dalam Parlementary Threshold.
"Di berbagai kesempatan saya sampaikan bahwa jejak digital itu tidak terhapus. Silakan teman-teman membuka hasil survei pada tahun 2009, hasil kepesertaan Pemilu pada 2014. Dan hasil kepesertaan Pemilu pada 2019," tuturnya.
Saat Harlah ke-51 PPP, hadir Ketua DPR Puan Maharani, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto, dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Arsjad Rajid.