KPU diharap netral dan jeli sikapi persoalan Pilkada Intan Jaya
Merdeka.com - Sekretaris tim pemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Kabupaten Intan Jaya, Aner Maisini mengatakan, proses rekapitulasipemungutan suara telah selesai dilakukan secara keseluruhan di Intan Jaya. Proses pemungutan, penghitungan hingga rekapitulasi suara di Intan Jaya, menurut Aner telah berjalan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pernyataan tersebut dilontarkan Aner sebagai respon terhadap pernyataan Komisioner KPU RI, Arief Budiman yang menyatakan tiga kabupaten di Provinsi Papua belum menetapkan hasil pemungutan suara pilkada 2017.
"Saya ingin klarfikasi terkait komentar Komisioner KPU RI bahwa Provinsi Papua ada tiga kabupaten yang belum menyelesaikan rekapituasi suara, salah satunya Kabupaten Intan Jaya. Ini tidak benar. KPU mendapatkan informasi sepihak yaitu KPUD Intan Jaya," kata Aner dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/3).
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Siapa yang diminta untuk bersikap netral dalam Pilpres 2024? Kedudukan Polri berada di bawah Presiden. Ari meminta institusi kepolisian untuk menjaga kehormatan, profesionalitas, dan integritas, sebagaimana diamanahkan oleh konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan kode etik profesi.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Bagaimana DPR ingin memastikan netralitas para pihak yang dilibatkan? 'Karena betul-betul dilibatkan langsung pada tiap prosesnya. Namun yang perlu dipastikan juga adalah terkait SOP, harus clear dan seragam. Ini demi meminimalisir potensi adanya kejadian-kejadian tidak netral nantinya. Jadi kalau dengan dilibatkan malah jadi tak netral, nanti kita sanksi keras,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (6/11).
-
Kenapa penyelenggara pemilu Jawa Tengah harus menjaga integritas? 'Agar pemilu ini berjalan dengan sukses dan damai, penyelenggara Pemilu ini harus berintegritas,' kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat memberi sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Regional Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo (14/11).
-
Kenapa penting menjaga kerukunan di pemilu? Pemilu sering kali memunculkan sejumlah masalah yang ada di masyarakat. Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah masalah kerukunan. Proses politik yang sengit antar kandidat calon pemilu, kerap kali memunculkan perbedaan pendapat antar masyarakat.
Lebih jauh, Aner menjelaskan, terdapat tujuh TPS di Distrik Sugapa dan Agisika yang oleh KPU RI dinilai belum menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara. Padahal, tujuh TPS yang berada di Kampung Emondi TPS 1,2,3,4 dan kampong Soali, Unabundoga dan Tuasiga Distrik Agisika, sudah melakukan pemungutan suara.
Namun rekapitulasi suara tujuh TPS itu tidak bisa dilakukandi tingkat distrik atau PPD lantaran dokumen C1 KWK diduga dibawa kabur oleh tim dari pasangan calon nomor urut tiga.
"Proses pemilihan sudah berjalan sesuai perundang-undangan yang ada dan di TPS-TPS tersebut sudah dilakukan pencoblosan atau pemungutan suara. Hanya saja, formulir C1 KWK hologram dibawa lari oleh mereka," tambahnya.
Ia melanjutkan, atas kejadian tersebut, pihak PPD memberikan waktu dua hari untuk mengembalikan formulir Negara yang dibawa lari tersebut. Namun pihak tim paslon nomor urut tiga tidak kunjung mengembalikan formulir C1 KWK tersebut sehingga pihak PPD mengeluarkan berita acara bahwa hasil pemungutan suara di seluruh TPS tersebut dinyatakan sebagai suara tidak sah secara keseluruhan.
"Pihak Panwas Kabupaten Intan Jaya melalui surat Nomor 01/PPD-DIST-AG/II/2017 juga menyatakan bahwa hasil pemungutan dan penghitungan di TPS-TPS tersebut sebagai suara tidak sah," katanya.
Pencurian dokumen C1 KWK, C1 Lampiran KWK dan C Plano Berhologram itu juga terdapat dalam berita acara yang ditulis oleh Panwas Kabupaten Intan Jaya. Aner menjelaskan aksi membawa kabur dokumen tersebut diduga perintah dari paslon nomor urut 3 kepada timnya dan Ketua KPUD Intan Jaya, Linus Tabuni yang merupakan saudara kandung calon bupati nomor urut 3, Natalis Tabuni.
"Kami berharap KPU RI bersikap netral dan lebih jeli melihat persoalan di daerah. Sebab sangat berdampak pada kehidupan masyarakat dan berpotensi memicu ulang konflik horizontal," tegas Aner.
Kasus sengketa Pilkada Intan Jaya sedang disidangkan di Mahkamah Konstitusi. Menurut agenda, Majelis Hakim akan menggelar sidang untuk pengambilan keputusan pada tanggal 3 April mendatang.
Kondisi terkini di Intan Jaya masih belum reda sepenuhnya pasca bentrokan antar warga yang menelan korban jiwa.
"Saya berharap MK akan memberikan keputusan yang adil dan objektif demi keselamatan masyarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pilkada Intan Jaya diikuti empat pasangan calon yaitu pasangan Bartolomius Mirip-Deni Miagoni, Yulius Yapugau-Yunus Kalabetme, Natalis Tabuni-Robert Kobogoyau dan pasangan Thobias Zonggonau-Hermanus Mahoni.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini semakin krusial mengingat Undang-Undang (UU) Pilkada yang baru memberikan sanksi pidana bagi pejabat yang terlibat dalam politik praktis
Baca SelengkapnyaCak Imin juga meminta masyarakat pro aktif untuk memantau aparat negara dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Banten kembali menyerukan netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan TNI-Polri di Pilkada Banten.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan bahwa tiap gerak-gerik pejabat selalu dipantau publik
Baca SelengkapnyaKapolres menegaskan kepada seluruh personel yang terlibat operasi untuk meningkatkan kewaspadaan dan kegiatan.
Baca SelengkapnyaBima Arya tak menampik temuan pelanggaran netralitas ASN tersebut perlu diberikan atensi oleh Komisi II DPR RI.
Baca SelengkapnyaAKBP Fahrian Saleh mengultimatum anak buahnya jangan sampai ada personel yang ikut politik praktis.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaAria Bima masih meyakini dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait netralitas ASN, TNI dan Polri
Baca SelengkapnyaSelama ini Sentra Gakkumdu merasa kesulitan dalam memproses pelanggaran Pemilu,
Baca SelengkapnyaNetralitas Polri terus diragukan berbagai pihak jelang Pemilu 2024. Wacana pembentukan Panitia Kerja (Panja) pengawasan netralitas TNI-Polri pun digulirkan.
Baca SelengkapnyaKomisi II DPR RI mulai memanggil penjabat (Pj) gubernur, bupati, dan wali kota seluruh daerah dalam rangka meningkatkan kesiapan pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya