Kubu Jokowi inisiasi rekonsiliasi 'cebong' dan 'kampret' di medsos
Merdeka.com - Direktur Program Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan pihaknya bakal membuat branding kampanye rekonsiliasi kebangsaan. Rekonsiliasi itu bermaksud untuk menyatukan pendukung Jokowi yang disebut "cebong", dengan pendukung Prabowo yang disebut "kampret".
Strategi tersebut bakal diterapkan dalam media sosial. Aria mengatakan tim konten berusaha memakai media sosial yang tidak konfrontatif.
"Strategi yang kita pakai adalah strategi branding Jokowi-Ma'ruf adalah strategi figur rekonsiliatif anak bangsa. Rekonsiliatif antara cebong dan kampret," ujarnya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Bagaimana cara merileksasi hati dan pikiran di media sosial? Bermeditasi dengan melakukan olahraga ringan seperti yoga menjadi cara yang bagus untuk merelaksasi hati dan pikiran di tengah dominasi media sosial.
Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan Pilpres 2014 membuat luka bagi bangsa. Pecah dua kubu dengan saling sebut demikian di media sosial.
"Kita selaku warga bangsa yang kita lihat 4 tahun terakhir ini di dalam medsos yaitu terlalu head to head antara, ya saya buka saja, antara cebong dengan kampret yang tidak pernah selesai sejak 2014 sampai hari ini," kata Aria.
Aria menegaskan mereka tak akan menggunakan strategi saling serang agar tak kejadian serupa pada 2014. Sebab, sedianya siapapun presiden terpilih akan memimpin para "cebong" dan "kampret" ini.
"Nah kita lihat strategi kita. Kita gak akan lagi menggunakan cara-cara yang ternyata narasi-narasi di medsos itu membuat luka batin yang cukup dalam," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusron menyampaikan istilah cebong dan kampret bukan dicetuskan Jokowi ataupun Prabowo.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo ingin polarisasi seperti itu perlu dihilangkan
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaBak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Baca SelengkapnyaSemenjak Twitter dibeli Elon Musk dan berganti X, media sosial itu tak memiliki perwakilan kantor di Indonesia. Berbeda dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaMenkominfo akan menertibkan akun buzzer yang menyebarkan informasi hoaks dan radikalisme.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menyampaikan hubungan Jokowi dengan partai-partai pendukungnya juga tetap berjalan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca Selengkapnya