Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu Tb Hasanuddin-Anton minta Asyik tak ikut debat publik ketiga

Kubu Tb Hasanuddin-Anton minta Asyik tak ikut debat publik ketiga pasangan Asyik pamerkan kaus 2019 ganti presiden di debat pilgub jabar. ©2018 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Pasangan Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Sudrajat-Syaikhu diminta untuk tidak hadir dalam debat publik selanjutnya. Hal itu dinilai sebagai sanksi yang pantas diberikan setelah dalam debat kedua Senin (14/5) kemarin dianggap membuat kericuhan.

Hal itu disampaikan Tim Pemenangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), Abdy Yuhana saat dihubungi, Kamis (17/5).

"Saya pikir, yang bersangkutan (Asyik) jangan diperkenankan ikut debat lagi," katanya.

Seperti diketahui, dalam debat yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Depok, Senin (14/5), paslon Asyik membentangkan kaos ganti presiden. Aksinya itu sempat membuat jalannya debat terhenti.

Menurut Abdy, acara debat kandidat salah satu medium berkampanye, menyampaikan visi misi dan program kepada masyarakat. Sedangkan, apa yang dilakukan oleh paslon Asyik tidak menunjukan hal itu sama sekali.

"Membentangkan kaus itu melenceng dari tujuan kampanye pilgub," katanya.

Apalagi, tindakan itu membuat reaksi, gaduh tak terkendali. Artinya, Abdy menilai ada upaya provokasi yang dilakukan paslon nomer tiga.

Sebelumnya, Ketua tim pemenangan paslon gubernur Jabar Sudrajat-Syaikhu (Asyik), Haru Suandharu mengatakan, pesan ganti presiden dalam debat publik kemarin tidak usah jadi polemik berkepanjangan.

Dia menjelaskan, pesan yang disampaikan di segmen terakhir itu adalah bagian dari aspirasi masyarakat Jawa barat.

"Itu spontan. Pak Sudrajat, Pak Syaikhu selama berkeliling selalu mendapatkan aspirasi, salah satunya itu. Ya dalam acara itu (debat publik) ya disampaikan," katanya saat dihubungi, Selasa (15/5/2018).

Haru berkeyakinan bahwa pesan ganti presiden tidak akan berujung pada sanksi. Menurutnya, paslon yang diusung PKS, Gerindra dan PAN inj tidak melakukan pelanggaran apapun.

"Ini kan negara demokrasi, paslon kami punya pendapat. Ya kalau ada pendapat berdebeda ya silahkan sampaikan. Yang (berpendapat) ganti presiden, mangga (silahkan), yang (berpendaoat) dua periode ya silahkan," ucapnya.

Haru justru menyayangkan respon dari oknum penonton yang hadir dalam acara debat. Beberapa diantara mereka bahkan melontarkan kata-kata kasar. Oknum tersebut dinilai bertindak mengedepankan emosi dan mengabaikan semangat demokrasi.

"Banyak kok bukti rekamannya, di youtube juga ada. Banyak kata kata kotor. Kenapa harus begitu?," imbuhnya.

"Jika ada yang mengatakan ini agenda pilgub bukan pilpres. Justru itu, reaksinya seharusnya engga usah berlebihan. Pilpres kan belum mulai, emang udah ada calonnya? Kan ga ada," ia melanjutkan.

Disinggung mengenai rencana ke depan, paslon Asyik akan meneruskan agenda kampanye ke berbagai daerah di Jawa Barat.

"Kami santai dan tetap optimis hal ini tidak akan berpengaruh negatif. Kami hanya menyampaikan aspirasi. Tidak ada tata tertib yang dilanggar," pungkasnya.

Bukan pidana, dugaan pelanggaran Asyik masuk administrasi

Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar menemukan unsur pelanggaran administratif yang dilakukan paslon Sudrajat-Syaikhu saat memerkan kaus #2019GantiPresiden di debat kedua Pilgub Jabar. Mereka terancam sanksi tidak bisa ikut debat ketiga.

Keputusan itu disampaikan Bawaslu setelah menerima klarifikasi dari Ketua KPU Jabar Yayat di kantor Bawaslu Jabar, Jalan Turangga, Kota Bandung, Rabu (16/5).

Ketua Bawaslu Jabar Harminus Koto menyatakan, pasangan Sudrajat-Syaikhu dinilai melanggar aturan mengenai tata tertib debat kampanye, karena membawa atribut di luar yang ditetapkan KPU.

Soal sanksi yang nantinya akan diberikan pada Paslon Asyik, Bawaslu akan memberikan rekomendasi kepada KPU. Alasannya, KPU lah yang punya kewenangan untuk memberikan sanksi kepada paslon di Pilgub Jabar ini.

"Kami harap satu atau dua hari ini sudah ada sanksinya," ujar Harminus.

Meski begitu, Harminus menegaskan bahwa Bawaslu tidak menemukan unsur pidana dalam insiden kaus #2019GantiPresiden. Untuk itu, semua laporan yang mengadukan Asyik gugur.

Dalam pembahasan yang sudah dilakukan, apa yang disangkakan pasal 69 ayat 2 dalam rangka memprovokasi saat kampanye, kami Bawaslu polisi dan jaksa tidak menemukan unsur pidana.

"Karena tidak memenuhi unsur pidana, laporan (paslon lain) kita hentikan," tutur dia.

Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengaku akan mempelajari rekomendasi yang diberikan Bawaslu. Hal tersebut untuk menentukan sanksi yang diberikan kepada pasangan Sudrajat - Syaikhu.

"Pelanggaran administrasi itu bisa berupa teguran lisan, tertulis sampai pada tidak diperbolehkan ikut debat terakhir (ketiga). Kita lihat dulu bobot pelanggaran administrasinya seperti apa," kata Yayat.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPU Batalkan Debat Pilkada Jambi Atas Permintaan Dua Kandidat
KPU Batalkan Debat Pilkada Jambi Atas Permintaan Dua Kandidat

Debat seyogyanya digelar pada 20 November 2024 mendatang. Demikian dikatakan Anggota KPU Provinsi Jambi Fahrul Rozi.

Baca Selengkapnya
Debat Kedua Pilkada Jateng Memanas, Pendukung Andika Kena Tegur
Debat Kedua Pilkada Jateng Memanas, Pendukung Andika Kena Tegur

Sesi break seusai segmen kedua, masing-masing pendukung kedua paslon saling meneriakkan yel-yelnya.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Minta Jokowi Datang ke Debat Capres, Tapi Jangan Duduk di Antara Paslon agar Netral
Timnas AMIN Minta Jokowi Datang ke Debat Capres, Tapi Jangan Duduk di Antara Paslon agar Netral

Timnas AMIN menyarankan Presiden Jokowi datang langsung debat capres-cawapres Pemilu 2024 agar bisa menilai

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Debat Kedua Pilkada Jakarta, Diwarnai Ricuh Pendukung RK-Suswono dan Pramono-Rano
FOTO: Momen Debat Kedua Pilkada Jakarta, Diwarnai Ricuh Pendukung RK-Suswono dan Pramono-Rano

Kericuhan terjadi pada segmen keenam yang merupakan sesi closing statement dari masing-masing pasangan cagub-cawagub.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jenderal Andika 'Rambo' Gugup, Luthfi Lugas Berapi-api Sampaikan Visi Misi di Debat
VIDEO: Jenderal Andika 'Rambo' Gugup, Luthfi Lugas Berapi-api Sampaikan Visi Misi di Debat

Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah menggelar debat ketiga Pilgub Jateng pada Rabu, 20 November 2024 malam ini.

Baca Selengkapnya
Wajah Edy Rahmayadi Kena Lemparan Botol usai Debat Pilkada Sumut, Tim Pemenangan Lapor Polisi
Wajah Edy Rahmayadi Kena Lemparan Botol usai Debat Pilkada Sumut, Tim Pemenangan Lapor Polisi

Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Edy Hasan melaporkan aksi pelemparan yang dialami Edy Rahmayadi setelah debat publik kedua (6/11) ke Polda Sumut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kurang Menggigit Debat Perdana Pilkada Jakarta, Beda Pas Ahok Vs Anies Langsung Sengit!
VIDEO: Kurang Menggigit Debat Perdana Pilkada Jakarta, Beda Pas Ahok Vs Anies Langsung Sengit!

Debat diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya
Debat Pilkada Memanas, Calon Kepala Daerah Ini Tepergok Diduga Bawa Contekan
Debat Pilkada Memanas, Calon Kepala Daerah Ini Tepergok Diduga Bawa Contekan

Debat publik calon kepala daerah Kabupaten Blitar terpaksa dihentikan, karena salah satu calon diduga ketahuan membawa contekan.

Baca Selengkapnya
Paslon Bupati dan Wakil Bupati OKU Walk Out saat Debat, Ini Pemicunya
Paslon Bupati dan Wakil Bupati OKU Walk Out saat Debat, Ini Pemicunya

Mereka merasa ada perlakuan istimewa yang diberikan panitia kepada lawannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Tegas Anies Soal Jokowi Kritik Debat Capres: Siapa yang Serang Personal?
VIDEO: Reaksi Tegas Anies Soal Jokowi Kritik Debat Capres: Siapa yang Serang Personal?

Anies mempertanyakan siapa dimaksud Jokowi yang melakukan penyerangan secara personal.

Baca Selengkapnya
Yenny Wahid Kritik Debat Cawapres: Ada Paslon Tertentu Berupaya Remehkan Paslon Lain
Yenny Wahid Kritik Debat Cawapres: Ada Paslon Tertentu Berupaya Remehkan Paslon Lain

Dia menyebut debat menjadi wadah untuk masyarakat mengetahui bagaimana isi kepala dari calon pemimpinnya nanti.

Baca Selengkapnya
Debat Pilkada Sumut: Ketua KPU Disoraki Berkali-Kali, Salah Sebut Partai Polisi sampai Sambutan Kelamaan
Debat Pilkada Sumut: Ketua KPU Disoraki Berkali-Kali, Salah Sebut Partai Polisi sampai Sambutan Kelamaan

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Agus Arifin, terlihat disoraki oleh penonton yang hadir

Baca Selengkapnya