Langkah Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Dikritisi Eks Aktivis 98, Diduga Incar Kekuasaan
Budiman disebut hanya mengincar kekuasaan semata dengan mengatasnamakan rakyat.
Prabowo dianggap bagian dari Orde Baru.
Langkah Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Dikritisi Eks Aktivis 98, Diduga Incar Kekuasaan
Mantan aktivis Forum Kota (Forkot) Azwar Furgudyama mengkritisi langkah politikus PDIP Budiman Sudjatmiko yang memberikan dukungan untuk bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Budiman disebut hanya mengincar kekuasaan semata dengan mengatasnamakan rakyat.
"Orang seperti Budiman inilah yang punya obsesi merebut kekuasaan, will to power yang sangat kuat dan power tend to corrupt," kata Azwar.
Dia mengingatkan, bahwa perjuangan aktivis 98 adalah merontokan kekuasaan orde baru yang bercorak otoriter demi mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Meski waktu telah berubah, tapi cita-cita yang dibangun masih terus dirawat.
"Artinya sebelum apa yang dicita-citakan itu terwujud, aktivis sejati tidak boleh surut dari nilai-nilai perjuangan walau selangkah pun, apalagi berkompromi dan tunduk pada tokoh yang jelas-jelas menjadi aktor utama penindasan masa lalu,"
jelas Azwar.
Karena itu, lanjut Azwar, apa yang terjadi kepada Budiman biarkan rakyat yang memberikan sanksinya.
"Jadi, biar rakyat yang memberikan sanksi, ada yang aktivis sungguh-sungguh dan memegang teguh idealisme, ada yang seperti Budiman,"
kata Azwar.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan batal mengumumkan nasib keanggotaan Budiman Sudjatmiko pada hari ini, Senin (21/8/2023). Semula, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Krirtiyanto sudah memberikan ultimatum kepada Budiman Sudjatmiko untuk mundur sebagai kader atau dipecat.
Terkait ultimatum tersebut, Budiman mengaku siap dipecat. Namun dia menegaskan tidak akan mundur dari PDIP. "Soal siap tidak siap (dipecat), mau tidak mau, harus siap," kata Budiman kepada wartawan.