Mahfud: Semua lawan politik cari korupsi Jokowi, tapi tidak ada
Merdeka.com - Mahfud MD terpental di detik-detik akhir menjadi calon wakil presiden mendampingi petahana Joko Widodo (Jokowi). Dia pun menceritakan drama politik di balik kegagalannya. Petinggi parpol dan ormas ikut 'bermain'.
Mantan anggota DPR ini mengungkap, Jokowi melalui Luhut Binsar Panjaitan sempat menawarinya menjadi Menko Polhukam dan komisaris. Mahfud memilih menerima tawaran menjadi Anggota Dewan Pengarah BPIP. Lalu bagaimana hubungannya dengan Jokowi?
"Hubungan dengan Pak Jokowi baik. Secara personal Jokowi sangat baik karena empat hal. Satu, semua lawan-lawan politik mencari titik lemah korupsi tidak ada, sampai sekarang. Kalau ada sudah kena. Keluarga juga tidak ikut-ikutan, anaknya juga, dia sendiri," katanya dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (14/8) malam.
-
Apa yang Mahfud MD soroti di Debat Cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Apa yang Mahfud lakukan setelah Pilpres 2024? 'Karena kontestasi sudah selesai, pilpres sudah selesai, saya melakukan normalisasi kehidupan karena sekarang sudah tidak ada lagi, saya hadir lagi ke UB hari ini dan untuk seterusnya, setiap diundang, asal tidak berbenturan pasti datang, pasti datang,' ujar Mahfud
-
Kenapa Mahfud MD dipilih sebagai cawapres Ganjar? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. 'Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,' kata Indaru dikutip dari ANTARA.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Apa yang Mahfud lakukan? Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mahfud menyebut Jokowi sosok yang tegas. Salah satu contohnya ketika ramai soal MD3. Mahfud sempat diundang ke Istana untuk memberi masukan bersama Luhut Pangaribuan, Hardjono dan Maruarar Siahaan.
"Ketemu Presiden ada 4 alternatif, semua berisiko. Ketika selesai saya jalan berdua, saya bisiki Pak Presiden, 'selesaikan kemelut gampang, bapak lobi ketua partai dan DPR, ambil jalan keluar salah satu'," ungkap Mahfud.
Mendengar itu ternyata Jokowi memberi jawaban yang mengejutkan. "'Untuk apa lobi kalau sudah benar hukumnya, keputusannya sudah benar. Kalau gitu untuk apa saya lobi, biar DPR protes, kan hukum benar. Saya jalan saja'," kata Mahfud menirukan perkataan Jokowi.
"Itu saya katakan berani Pak Jokowi," tambahnya.
Selanjutnya, Mahfud bersama Pakar Pencucian Uang Yenti Garnasih menghadap Jokowi. Keduanya melaporkan kasus pembegalan di Bekasi. Korban yang membela diri terpaksa membunuh pelaku. Tetapi dijadikan tersangka oleh polisi. Menurut Mahfud keputusan itu keliru. Dalam KUHAP ada alasan, pembenaran untuk membela diri.
"'Maaf, saya peristiwa gini tidak baca, kalau saya dengar langsung saya tangani, saya catat, saya selesaikan'," begitu jawaban Jokowi ditirukan Mahfud.
Keesokan harinya, lanjut Mahfud, anak itu dibebaskan. Malah diberi penghargaan oleh polisi. "Responsif terhadap itu (Jokowi)," tuturnya.
"Enggak ada sejarahnya, tersangka di SP3 sudah gitu aja, biasa diusir suruh pulang dah selesai. Ini diberi penghargaan karena saya dan Bu Yenti menghadap Presiden."
"Ribuan orang setiap hari dianiaya oleh aparat, ini harus diselesaikan. Personal, oke Pak Jokowi," tambahnya.
Lalu apakah Mahfud akan masuk dalam tim pemenangan Jokowi?
"Masalah kenegaraan dan politik itu ada tim. Kalau ikut ke politik masalah BPIP harus mundur karena harus netral, ini ideologi. Saya di sini bantu di pemerintahan, bukan politik pilpresnya," tutup Mahfud.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga akhirnya, koalisi pengusung Jokowi sepakat untuk meminang Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Baca SelengkapnyaSejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju diketahui masuk daftar tim sukses capres dan cawapres pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku terkejut dengan tawaran langsung sebagai bacawapres.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, Presiden Jokowi tidak memiliki political will tentang penegakan hukum.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kemeja tersebut adalah pakaian yang disiapkan lima tahun lalu untuk mendaftar ke KPU bersama Jokowi.
Baca SelengkapnyaMahfud MD merupakan tokoh yang pernah mencicipi jabatan di ketiga lembaga negara, dimensi yudikatif, legislatif di DPR RI, dan dimensi eksekutif.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Mahfud menanggapi alasannya bersedia dicalonkan sebagai cawapres di Pilpres 2024 dari partai politik yang kadernya terjerat korupsi.
Baca SelengkapnyaJokowi diprediksi menunjuk tokoh dari kalangan profesional jika Mahfud benar akan mundur dari Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku tidak mengetahui 16 poin temuan TKN Prabowo-Gibran terkait dugaan pelanggaran Pilpres dilakukan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaMahfud pun terkesima karena partai-partai koalisi itu memilih sosok yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD tidak sependapat dengan pernyataan Capres Ganjar Pronowo.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku pengundurannya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju tinggal menunggu momentum dan menuntaskan sejumlah tugas negara.
Baca Selengkapnya