Mbah Moen soal konflik PPP: Kalau pimpinan akur ke bawah juga akur
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sampai saat ini belum berdamai meski telah menggelar Muktamar islah. Baik kubu Djan Faridz mau pun kubu Romahurmuziy tetap ngotot saling mengklaim sebagai pengurus partai berlambang Kabah yang sah.
Menanggapi perseteruan yang belum selesai tersebut, sesepuh PPP KH Maimun Zubair (Mbah Moen) menilai kunci penyelesaian konflik ada di tangan Djan Faridz dan Romahurmuziy. Apabila keduanya akur, dia yakin masalah dualisme kepengurusan ini akan berakhir.
"Saya yakin kalau semua pemimpinnya itu baik. Sampai bawah baik semua. Jadi pimpinan kalau semuanya sudah akur, sampai di bawah akur semua," kata Mbah Moen, Jumat (14/7).
-
Bagaimana PPP akan menghadapi sengketa pemilu? 'Jika terjadi persengketaan baik di internal sesama kader (caleg) maupun eksternal akan diserahkan terakhir ke MK. Tentunya, kader yang membidangi hukum dari PPP akan kolaborasi agar setiap persengketaan bisa ditangani sebaik-baiknya,' sambungnya.
-
Apa yang dibahas PPP dan partai pengusung Ganjar? Terlebih, nama-nama yang ada sudah mengerucut dan dibahas bersama partai politik pengusung Ganjar Pranowo.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
-
Bagaimana PPP merespon opsi Ganjar-Ridwan Kamil? PPP merespons menguatnya opsi Ridwan Kamil sebagai cawapres pendamping capres yang mereka usung, Ganjar Pranowo. Partai berlambang Kakbah yakin nama yang muncul akan lebih dulu dimusyawarahkan dalam koalisi.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Mbah Moen enggan memprediksi apakah Djan Faridz dan Romahurmuziy nantinya bakal islah suatu saat nanti. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT untuk memberikan bimbingan kepada keduanya.
"Ya itu hanya Tuhan yang maha tahu," ujarnya.
Seperti diketahui, PPP kini memiliki dua kepengurusan, yakni pengurus hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz dan Muktamar Pondok Gede yang dipimpin Romahurmuziy. Konflik ini makin panas ketika pemerintah mengesahkan SK kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy hasil Muktamar Surabaya. Kemudian, kubu Djan Faridz melayangkan gugatan dan menang.
Setelah itu, pemerintah mencabut kembali SK tersebut, dengan harapan kedua pengurus itu bisa islah dan bersatu. Kemudian, PPP melakukan Muktamar Islah di Pondok Gede. Muktamar itu menghasilkan Romahurmuziy sebagai Ketum PPP. Namun, kubu Djan tak mengakui muktamar itu.
Djan bersikeras mengaku sebagai Ketum PPP dengan berpegangan pada putusan kasasi di Mahkamah Agung (MA). Terbaru, kubu Romahurmuziy memenangkan gugatan perdata di MA atas sengketa di tubuh partai itu. Putusan itu tertuang dalam Putusan Peninjauan Kembali (PK) No. 79 PK/Pdt.Sus-Parpol/2016.
Romahurmiziy mengklaim keputusan itu telah menganulir putusan kasasi di MA, pada 2 November 2015, yang memenangkan kubu Djan Faridz. Selain itu, Mbah Moen turut mengomentari soal Pemilu 2019. Dia berharap nantinya tidak ada hambatan sedikit pun. Dia menambahkan apa yang menjadi ganjalan pada Pemilu mendatang dapat hilang.
"Semua yang merintangi itu diberi anugerah oleh Allah, dihabisi sehingga menjadi negara yang aman. Soal keamanan itu pada akhir, jadi yang penting itu aman," ujarnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mardiono memastikan PPP menjalankan amanah yang diberikan Mbah Moen.
Baca SelengkapnyaKader yang mengatasnamakan Pejuang PPP ini mengaku aksinya merupakan aspirasi dari masyarakat
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menggelar halal bi halal di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.
Baca SelengkapnyaIman mengatakan, sejarah kelahiran PKB memang lekat dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaMardiono menegaskan jika ada kader tidak mentaati aturan, maka dianggap mengingkari.
Baca SelengkapnyaPPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHubungan antara PKB dengan PBNU menjadi panas karena ada yang membuat kisruh.
Baca SelengkapnyaPuan kembali menegaskan, jIka PDIP pasti melibatkan seluruh partai yang bekerja sama dengan partai dibawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Baca SelengkapnyaWapres menjelaskan, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama. Terlebih, dirinya merupakan salah satu pendiri PKB dan pernah aktif di PBNU.
Baca Selengkapnya