Partai politik dinilai paling efektif hentikan penyebaran hoaks
Merdeka.com - Parpol di Indonesia dinilai memiliki peran efektif dalam menghentikan penyebaran hoaks. Hoaks yang kerap berisikan ujaran kebencian biasanya marak menjelang pelaksanaan kontestasi politik, baik Pilkada maupun Pemilu Presiden-Wakil Presiden.
"Yang paling efektif adalah komitmen parpol. Mereka yang harus menjaga, marah terhadap siapapun yang menggunakan hoaks, entah dalam politik bertujuan untuk memenangkan dan mempertahankan (kekuasaan). Ini untuk mempertahankan demokrasi kita dan itu merupakan bagian pendidikan politik yang inheren dalam kewajiban parpol kita," kata pengamat politik Ray Rangkuti dalam diskusi "Hoaks Tumbuh Subur, Karena Partai Oposisi Tidak Kredibel" di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (9/3).
Ray mengingatkan jangan sampai parpol ikut menikmati penyebaran hoaks. Seharusnya semua partai mengecam hoaks. "Jangan sampai parpol ikut menikmati," ujarnya.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang dituduh bodoh dalam hoaks tersebut? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; 'Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina.'
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
Dalam kesempatan ini, Ray juga mengkritik Fadli Zon yang hanya berteriak hoaks ketika ia merasa dirugikan. Sementara selama ini ia tak pernah membela korban hoaks seperti Presiden Joko Widodo yang kerap dituding sebagai PKI dan sebagainya. Apalagi mendukung penangkapan pelaku pembuat dan penyebar berita hoaks yang memfitnah Presiden.
"Fadli Zon seharusnya kejar orang-orang yang tuduh Pak Jokowi sebagai PKI karena dia tahu sakitnya sebagai korban hoaks. Ini kan sekarang dia laporkan Ananda Sukarlan. Dia tahu betul korban hoaks itu tidak enak," kritiknya
Parpol dan semua pihak menurutnya harus memiliki semangat yang sama dalam memerangi hoaks dan ujaran kebencian mengandung SARA. "Harus ada semangat parpol menghabisi perilaku hoaks dan SARA. Jangan pas jadi korban saja malah teriak. Paling efektif hentikan hoaks tak ada lain kecuali komitmen parpol," kata dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, semua pihak juga harus bersyukur sekarang, karena ketegangan seperti ini tidak terlalu besar.
Baca SelengkapnyaLaporan itu menyeret Rocky ke Bareskrim Polri terkait dugaan penyebaran berita hoaks yang dianggap menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto dan PDI Perjuangan kerap menjadi bullying politik karena sosok Harun Masiku yang belum berhasil ditangkap KPK.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaHasto menyindir Surya Paloh ditinggal kadernya ketika memberikan pidato politik di Apel Siaga Perubahan.
Baca SelengkapnyaMeski mendapat penolakan dari polisi, namun relawan Jokowi tak menyerah.
Baca SelengkapnyaWakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat meralat ucapannya terkait isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon 02
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto sering tak habis pikir dengan berbagai serangan hoaks yang menyasarnya dan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaMajelis hakim menilai Haris dan Fatia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan pencemaran nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca Selengkapnya