Sindiran Keras PDIP Setelah Surya Paloh Serang Revolusi Mental Jokowi
Hasto menyindir Surya Paloh ditinggal kadernya ketika memberikan pidato politik di Apel Siaga Perubahan.
Sindiran Keras PDIP Setelah Surya Paloh Serang Revolusi Mental Jokowi
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melempar dua kali sindiran keras kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Dia membalas pernyataan Surya Paloh dalam Apel Siaga Perubahan yang menyindir program revolusi mental Presiden Joko Widodo.
Pertama, Hasto menyindir Surya Paloh ditinggal kadernya ketika memberikan pidato politik di Apel Siaga Perubahan.
Kata Hasto, ketika Surya Paloh berbicara, para kader NasDem meninggalkan stadion Gelora Bung Karno.
"Menyampaikannya kan ketika pesertanya pada pergi, jadi pesertanya udah pergi kalau kita lihat monitoringnya."
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Merdeka.com
Kedua, Hasto menilai justru karena NasDem program revolusi mental terhambat. Ia menyinggung Jaksa Agung periode pertama Jokowi yaitu HM Prasetyo yang merupakan kader NasDem menyalahkan gunakan instrumen hukum.
"Tetapi dari evaluasi yang dilakukan, salah satu aspek revolusi mental mengalami hambatan karena saat itu ada yang menyalahkan hukum melalui Jaksa Agung sebagai instrumen kekuasaannya, sehingga itu seharusnya sebelum menyampaikan kepada publik."
Kata Hasto Kristiyanto.
Hasto terlihat geram dengan serangan oleh Surya Paloh.
Dia mengaku tidak ingin menanggapi, tetapi harus dijawab karena Surya Paloh sudah menyerang Jokowi.
"Tapi PDI kan tidak mencampuri urusan partai lain hanya ketika ini sudah menyentuh presiden Jokowi ya kami memberikan tanggapan," katanya. "Ya sebaiknya daripada memercik air didulang ke muka sendiri, ya lebih baik kalau menyampaikan ke kepada masyarakat itu harus disertai suatu kajian yang objektif," pungkasnya.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyampaikan bahwa revolusi mental yang dicanangkan Joko Widodo ketika maju di Pilpres 2014 identik dengan misi perubahan yang kini dibawa oleh Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Paloh menyebut, itu juga alasan kenapa NasDem memberikan dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden ketika 2014.
"Nah ini yang perlu saya ingatkan kepada saudara bahwasanya pikiran, gerakan perubahan, yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita, senafas sebangun sejalan."
Ketum NasDem Surya Paloh
Merdeka.com