PDIP: Pertarungan Pilkada 2024 Sangat Berat, Berdarah-darah dan Dikepung
alasan PDIP menggelar pembekalan bagi para kepala daerah terpilih agar visi-misi dapat terwujud.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menjabarkan, kemenangan partainya dalam kontestasi Pilkada 2024. Dia mengatakan, pertarungan Pilkada 2024 sangat tidak mudah.
"Kita tahu bahwa pertarungan pilkada kemarin sangat berat, berdarah-darah kekuatan kita dikepung dari banyak sisi," kata Djarot, saat sambutan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (12/2).
Meskipun dikepung, Djarot menyebut PDIP mengalami peningkatan kemenangan dibanding dengan pilkada sebelumnya. PDIP mampu memenangkan Pilkada di 12 Provinsi dan 243 ditingkat kabupaten/kota.
"Perlu saya laporkan bahwa dalam Pilkada 2024, calon yang diusung oleh PDIP, di tingkat provinsi kita menang 12 daerah dari 37 daerah provinsi atau sebesar 32 persen. Sedangkan di kabupaten/kota, tahun 2024 calon yang diusung oleh PDI Pejuangan, kita bisa menang di 243 daerah atau 47 persen dari total seluruh daerah kabupaten/kota yaitu 514. Angka ini terdapat peningkatan secara persentase," jelas dia.
Alasan Pembekalan Kepala Daerah
Djator mengungkapkan, saat pendaftaran Pilkada para calon diminta untuk menyerahkan visi dan misi. Sehingga, setelah terpilih dapat konsisten untuk mewujudkan Indonesia merdeka.
"Dari sinilah kemudian partai menyiapkan visi dan misi, sehingga semua kepala daerah terpilih, wakil kepala daerah terpilih dari PDI Perjuangan berkomitmen untuk bersama-sama berjuang mewujudkan tujuan Indonesia Merdeka," ujar dia.
Lebih lanjut, Djarot menjelaskan, alasan PDIP menggelar pembekalan bagi para kepala daerah terpilih. Agar visi-misi tersebut dapat terwujud.
"Oleh sebab itu, mari sebelum nanti ibu bapak dilantik pada tanggal 20 Februari, kita bekali terlebih dahulu supaya benar-benar kita mempunyai tekad semangat bahwa jabatan Kepala Daerah itu hanyalah sebagai alat, sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Merdeka," tegas Djarot.
"Untuk menghilangkan kemiskinan, untuk menghilangkan stunting, untuk memperpendek jurang yang kaya dan miskin, untuk merumuskan kebijakan yang pro kepada rakyat miskin," imbuh dia.