Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemilu di Madura dinilai masih rawan kecurangan

Pemilu di Madura dinilai masih rawan kecurangan Ilustrasi Pemilu. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemilu di kawasan Madura, baik pemilihan presiden maupun kepala daerah, patut mendapat pengawasan ekstra. Sebab, di pelbagai gelaran pesta demokrasi di 'Pulau Garam' ini, sering terjadi kecurangan secara massif, sistemik, dan terstruktur.

Tengok saja di dua edisi Pilgub Jawa Timur (2008 dan 2013), kemenangan Khofifah Indar Parawansa selalu terhenti di Madura. Bahkan sempat melakukan coblosan ulang dan hasilnya tetap memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).

Pun begitu saat Pilpres 2014 lalu. Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjadi presiden, keok di hampir seluruh daerah Madura yang memenangkan Prabowo Subianto 100 persen.

"Dalam beberapa kali gelaran Pemilu, fenomena perolehan suara 100 persen itu tidak aneh di Madura. Bahkan saksipun bisa jadi tidak memilih partai atau kandidat yang didukung," kata peneliti Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, Sabtu (12/8).

Menurut Surokim, untuk meminimalisasi potensi kecurangan hasil Pemilu, termasuk Pilgub Jawa Timur 2018 nanti, perlu ada pengawasan ekstra ordinary secara masif di Pulau Madura.

"Khusus Pemilu di Madura, dibutuhkan banyak lembaga pengawas, termasuk pengawas ekstra ordinary secara massif dan menjangkau semua kawasan termasuk wilayah kepulauan," imbaunya.

Dosen Ilmu Komunikasi Politik Universitas Trunojoyo, Madura ini menegaskan, dalam pengawasan ekstra itu, perlu juga melibatkan aparat keamanan. Mengingat, selama ini masyarakat memiliki respek yang tinggi terhadap pihak keamanan, khususnya dari TNI.

Surokim juga menyebut, secara kultural, pemilih tradisional di Madura sangat patuh pada patronnya, khususnya para kiai. Para kiai, kata Surokim, memiliki pengaruh kuat dan sangat ditaati oleh semua kelompok, tanpa terkecuali para 'bandar' suara.

"Simpul operator sebenarnya ada di elite-elite pemimpin lokal, khususnya didesa," katanya.

Masih kata Surokim, karakter masyarakat Madura sangat menjaga harga diri. Maka, jika ada penegakan hukum serius sebagaimana dilakukan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) akan bisa menjadi shock theraphy.

Selain itu, juga bisa meminimalisasi kecurangan di level desa, kecamatan, dan KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah). "Secara kultur memang agak sulit menghapus praktik ini. Butuh extra policy dan ekstra body untuk meminimalisasi kuasa dominan elite lokal ini," katanya.

"Nah, melalui berbagai upaya pengawasan dan edukasi politik, diharapkan akan terjadi perbaikan dari dalam diri masyarakat mengenai perlunya Pemilu demokratis sesuai dengan aspirasi masyarakat," tutupnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapolri Sigit: Madura Masuk Kategori Wilayah Sangat Rawan Pilkada Serentak
Kapolri Sigit: Madura Masuk Kategori Wilayah Sangat Rawan Pilkada Serentak

Tiga pengelompokan yang dimaksud antara lain, wilayah yang sangat rawan, wilayah rawan, dan wilayah kurang rawan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Suara Lantang Puan Maharani PDIP Sebut Pemilu 2024 Paling Buruk Sepanjang Sejarah!
VIDEO: Suara Lantang Puan Maharani PDIP Sebut Pemilu 2024 Paling Buruk Sepanjang Sejarah!

Puan mengatakan Pemilu tahun ini penuh kecurangan yang sistematis, terstruktur dan massif.

Baca Selengkapnya
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024

Kerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Geram soal Temuan Kecurangan Pemilu: Tak Perlu Lagi Ada Pemilu Kalau Seperti Ini
TPN Ganjar-Mahfud Geram soal Temuan Kecurangan Pemilu: Tak Perlu Lagi Ada Pemilu Kalau Seperti Ini

Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud Aria Bima menyoroti banyaknya kecurangan pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Contoh Pelanggaran Administrasi Pemilu, Jenis, dan Solusinya
Contoh Pelanggaran Administrasi Pemilu, Jenis, dan Solusinya

Pelanggaran administrasi pemilu adalah pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pemilu.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta, Isu SARA Tertinggi
Bawaslu Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta, Isu SARA Tertinggi

Bawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Baca Selengkapnya
Politikus PKS Khawatir Pilkada akan Lebih Kacau jika Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Dibiarkan
Politikus PKS Khawatir Pilkada akan Lebih Kacau jika Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Dibiarkan

Diketahui, wacana Pilkada serentak 2024 dipercepat terus bergulir. Ada usulan Pilkada dimajukan September dari semula digelar November 2024.

Baca Selengkapnya
Kejagung Bongkar Tren Pelanggaran Pilkada, Kepala Desa Kerap Untungkan Petahana
Kejagung Bongkar Tren Pelanggaran Pilkada, Kepala Desa Kerap Untungkan Petahana

Kepala desa biasanya memiliki hubungan dengan petahana sehingga dapat mendobrak atau mengurangi suara politisi tersebut.

Baca Selengkapnya
Waspada, Politik Uang dan Netralitas PNS Jadi Kerawanan Pilkada
Waspada, Politik Uang dan Netralitas PNS Jadi Kerawanan Pilkada

Bawaslu mengatakan politik uang dan netralitas ASN menjadi kerawanan Pilkada 2024

Baca Selengkapnya
Menko Mahud MD Terima Laporan Kecurangan Tahapan Pemilu: Dari Jakarta sampai Sumut
Menko Mahud MD Terima Laporan Kecurangan Tahapan Pemilu: Dari Jakarta sampai Sumut

Mahfud beserta jajaran di Kemenkopolhukam berharap kontestasi Pemilu 2024 dapat berjalan dengan jujur, adil, damai.

Baca Selengkapnya
Mardiono Soal Potensi Kecurangan Pemilu: Jangan Kita Memproduk Aturan, Tetapi Kita yang Melanggar
Mardiono Soal Potensi Kecurangan Pemilu: Jangan Kita Memproduk Aturan, Tetapi Kita yang Melanggar

Mardiono mengatakan seluruh pihak harus menjaga dan mengawasi proses jalannya pesta demokrasi di 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menohok Mahfud MD Sebut Pemilu Sering Curang, Tahun Ini Lebih Parah!
VIDEO: Menohok Mahfud MD Sebut Pemilu Sering Curang, Tahun Ini Lebih Parah!

Menurut Mahfud, kecurangan pemilu dari tahun 2019 dan 2024, lebih terstruktur, sistematis dan massif

Baca Selengkapnya