Pemilu Secara Serentak Dianggap Langkah Terlalu Berani
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso menilai penyelenggaraan pemilu secara serentak merupakan langkah terlalu berani. Sebab terdapat ketimpangan porsi antara pemilihan presiden dan legislatif. Menurutnya, jelang perhelatan Pemilu 17 April, masyarakat cenderung membahas pilpres ketimbang pileg.
"Adalah langkah terlalu berani pemilu secara serentak, pileg tenggelam. Enggak ada guna kita bicara. Seperti tenggelam dalam hiruk pikuk pembicaraan lautan pilpres," kata Priyo, Sabtu (23/2).
Pemilu secara serentak menurut mantan politisi Golkar itu juga berdampak pada kepahaman masyarakat saat memberikan suara mereka di bilik suara. Saat Priyo bersosialisasi, banyak masyarakat mengaku ribet dan tidak paham perbedaan surat suara yang akan mereka berikan suara.
-
Apa itu konversi suara di Pemilu? Dalam pemilihan legislatif, konversi suara digunakan untuk mengonversi perolehan suara partai politik menjadi jumlah perolehan kursi legislatif.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Apa itu Surat Suara Pemilu? Surat suara pemilu adalah selembar kertas atau dokumen yang digunakan oleh pemilih untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan umum atau pemilu.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
Senada dengan Priyo, Ketua Dewan Pengurus Wilayah PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau akrab disapa Eko Patrio, mengamini euforia yang terjadi saat ini adalah pilpres ketimbang pileg. Dia khawatir kurangnya sosialisasi kepada masyarakat akan berdampak terhadap kualitas para legislatif terpilih, termasuk potensi kecurangan dan politik uang.
"Saya lihatnya memang euforianya pilpres. Masyarakat lebih terkonsen di sini (pilpres) sebenarnya ini menjadi pr juga, orang akan milih presiden saja nanti DPR tingkat 1, 2 tidak maksimal," ujar Eko.
Apalagi, saat penghitungan suara terlebih dahulu untuk pilpres. Mantan pelawak yang tergabung klub Patrio ini mengusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendahulukan penghitungan suara terhadap legislatif ketimbang Presiden-Wakil Presiden.
"Problem pelaksanaan hari H hitung suara pilpres lebih dulu ini lebih bahaya. Pada saat sudah penghitungan pilpres mudah-mudahan aman. Kalau rusuh itu masalah lagi, kalau bisa hitung suara sudah mulai direnungkan lagi bisa enggak (penghitungan suara) pilpres di akhir saja," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rano juga menyayangkan dengan adanya fenomena 'coblos tiga pasangan' yang pada akhirnya menyia-nyaikan hak suaranya dalam Pilgub kali ini.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menilai, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi yang terburuk pascareformasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaPrabowo mempersilakan masyarakat memilih sosok lain, jika ada sosok yang dinilai lebih baik darinya
Baca Selengkapnya"Jangan mengambil rIsiko terlalu tinggi," kata Mendagri Tito.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengklaim pelaksanaan Pilkada 2024 mengukir sejarah baru dalam Pemilu di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto menjawab soal isu Pemilu 2024 hanya diikuti dua poros.
Baca Selengkapnya"Sepertinya para penyelenggara Pemilu lebih menitikberatkan pada pemilihan presiden," kata SBY.
Baca SelengkapnyaPoses kandidasi yang telah terjadi dalam Pilkada 2024 dinilai sangat jauh dari prinsip-prinsip demokrasi.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca Selengkapnya